INFLASI KOTA MATARAM DAN BIMA 0,73 PERSEN

id

       Mataram, 1/9 (ANTARA) - Inflasi gabungan Kota Mataram dan Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Agustus 2009 mencapai 0,73 persen, atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0,47 persen.

        "Pada awal Ramadhan harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan, itu yang memicu angka inflasi kita meningkat dibandingkan bulan lalu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Mariadi Mardian, di Mataram, Selasa.

        Ia mengatakan kenaikan harga terjadi pada empat kelompok yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,11 persen, kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 0,42 persen.

        Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,45 persen, kelompok sandang 0,30 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen.

        Sementara kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami penurunan 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,19 persen.

        Sementara laju inflasi gabungan Kota Mataram dan Kota Bima, NTB, tahun kalender (Januari - Agustus 2009) sebesar 1,74 persen, sedangkan laju inflasi "year on year" atau dari tahun ke tahun(Agustus 2009 - Agustus 2008) sebesar 3,75 persen.

        Angka tersebut menurut Mardian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan terhadap harga-harga barang terutama setelah memasuki bulan puasa Ramadhan 1430 Hijriah (H).

        "Pengaruh Ramadhan hampir semua kota mengalami inflasi. Pada permulaan Ramadhan banyak permintaan bahan makanan seperti beras, gula pasir, daging dan kebutuhan pokok lainnya," ujarnya.

        Ia mengatakan, dari 66 kota di Indonesia yang menghitung indeks harga konsumen (IHK), tercatat 63 kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi.

        Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 2,00 persen dan terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,03 persen.

        Sementara kota yang mengalami deflasi terbesar yakni Kota Sorong sebesar 0,76 persen dan terkecil di Kota Palembang sebesar 0,14 persen.

        Wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) dari lima kota yang menghitung IHK tercatat empat Kota mengalami inflasi yaitu Kota Maumere sebesar 0,88 persen, Kota Mataram 0,74 persen, Kota Bima 0,68 persen, dan Kota Denpasar 0,50 persen, sedangkan Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen. (*)