Dinsos Mataram usulkan 386 KPM penerima bansos graduasi secara mandiri

id Dinas Sosial,Kota Mataram,graduasi mandiri,PKH

Dinsos Mataram usulkan 386 KPM penerima bansos graduasi secara mandiri

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Lalu Samsul Adnan. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mengusulkan sebanyak 386 keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) mundur atau graduasi secara mandiri.

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Lalu Samsul Adnan di Mataram, Senin, mengatakan, sebanyak 386 KPM yang diajukan untuk graduasi mandiri itu diusulkan secara bertahap ke Kementerian Sosial selama tahun 2025.

"Tahap pertama kami ajukan 141 KPM, tahap kedua 125 KPM, dan tahap tiga 120 KPM," katanya.

Namun, hingga saat ini belum ada surat keputusan (SK) resmi dari Kementerian Sosial terhadap usulan tersebut, sehingga sampai saat ini mereka masih menjadi penerima berbagai bansos dari pemerintah seperti program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT).

Baca juga: Data tunggal sosial ekonomi nasional jadi acuan bansos di Mataram

Menurutnya, sebanyak 386 KPM yang diusulkan graduasi mandiri atau memilih masuk ke program pemberdayaan ekonomi (PPE), rata-rata atas kemauan sendiri karena sudah merasa mampu dan kondisi ekonomi mereka membaik.

Selain itu, ada juga yang diusulkan mengikuti PPE dari hasil penilaian pendamping PKH terhadap kondisi ekonomi KPM karena KPM sudah mampu dan memiliki pekerjaan tetap.

"Sejauh ini belum ada KPM yang diusulkan graduasi mandiri itu melakukan protes, karena mereka sudah tanda tangan surat pernyataan secara suka rela," katanya.

Samsul mengatakan setelah ada SK dari Kementerian Sosial, maka sebanyak 386 KPM tersebut akan masuk PPE dengan mengikuti pelatihan usaha, setelah itu mereka diberikan bantuan modal sekitar Rp2 juta.

Baca juga: Setelah dihentikan, Bansos di Mataram mulai disalurkan lagi

Tapi setelah mendapatkan bantuan melalui PPE, sebanyak 386 KPM resmi dinyatakan keluar dari berbagai program bantuan sosial pemerintah.

"Mereka tidak bisa lagi mendapatkan bansos baik melalui PKH, BPNT, serta bantuan lainnya," katanya.

Sedangkan untuk penggantian KPM yang melakukan graduasi mandiri sudah langsung diajukan, dan penentuan mana yang akan diakomodasi sepenuhnya menjadi ranah kementerian.

Berdasarkan data Dinsos Kota Mataram, tambahnya, KPM penerima PKH tahap 1 tahun 2025 tercatat sebanyak 20.316 KPM tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.

Dengan rincian Kecamatan Ampenan sebanyak 4.024 KPM, Cakranegara tercatat 3.268 KPM, Mataram sebanyak 3.457 KPM, Sandubaya 4.156 KPM, Sekarbela 2.483 KPM dan Kecamatan Selaparang sebanyak 2.928 KPM.

Sementara untuk KPM sembako bantuan pangan non tunai (BPNT) sebanyak 35.142 KPM, dan untuk penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 145.488 jiwa.

Baca juga: Penyaluran bansos di Kota Mataram dihentikan
Baca juga: Penyetopan penyaluran bansos di Mataram sampai pencoblosan selesai

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.