Lombok Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar lokakarya desa sadar kerukunan untuk memperkuat peranan kearifan lokal bagi persatuan warga setempat.
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar di Lombok Utara, Kamis, mengatakan kegiatan ini penting dalam memperkuat kehidupan berbangsa dan beragama di tengah masyarakat yang majemuk.
Ia mengapresiasi sinergi antara pemerintah daerah, Kementerian Agama, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam membangun keharmonisan sosial berbasis nilai-nilai lokal masyarakat Lombok Utara.
“Kerukunan adalah fondasi kehidupan bermasyarakat," katanya.
Baca juga: Bupati Najmul ajak warga Lombok Utara jaga kerukunan umat beragama
Ketika umat beragama saling menghormati dan menjaga kenyamanan satu sama lain dalam beribadah, kata dia, maka kedamaian dan kesejahteraan akan tercipta dengan sendirinya.
Selain itu, menjaga keamanan merupakan tugas semua pihak, termasuk masyarakat, sehingga situasi itu mendukung upaya meningkatkan pembangunan di Lombok Utara.
"Keamanan merupakan kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di Lombok Utara," katanya.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB Zamroni Aziz memberikan apresiasi atas kondisi kerukunan yang terjaga dengan baik di Lombok Utara.
Ia menilai daerah setempat yang berusia 17 tahun ini telah menunjukkan kemajuan luar biasa, baik dalam pembangunan fisik maupun sosial keagamaan.
“Kabupaten Lombok Utara ini merupakan daerah termuda, baru 17 tahun, namun memiliki prestasi yang luar biasa. Pondok pesantren swasta memang tidak sebanyak kabupaten lain di Pulau Lombok, tetapi perhatian dan dukungan anggaran terus mengalir ke daerah ini", ungkapnya.
Baca juga: Bupati LAZ ajak semua pihak jaga kerukunan umat beragama di Lombok Barat
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan pembangunan di Lombok Utara tidak lepas dari kuatnya semangat toleransi dan solidaritas antar-umat beragama yang terjalin selama ini.
“Kabupaten Lombok Utara hampir tidak pernah terdengar ada konflik. Program pemerintah, baik daerah maupun pusat, akan berjalan dengan baik jika umatnya hidup rukun," katanya.
Melalui lokakarya ini, para peserta diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai toleransi, gotong royong, serta penghormatan terhadap perbedaan sebagai bagian dari budaya masyarakat.
Selain itu, menjadi ajang dialog antar-umat, katanya, kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat Desa Sadar Kerukunan di tingkat desa.
"Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Lombok Utara untuk terus menjaga nilai-nilai persaudaraan dan keberagaman, sekaligus mempertegas komitmen bersama dalam membangun daerah yang damai, sejahtera dan berkeadaban," katanya.
Baca juga: Sekda Lombok Timur ajak warga tetap jaga kerukunan pascalebaran
