Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya melakukan pertemuan dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji di kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta, Kamis, membahas pengentasan stunting lewat Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam pertemuan tersebut Mendukbangga Wihaji menyampaikan perkembangan kerja satu tahun terakhir, termasuk pengerahan 600 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang memastikan Program MBG Khusus 3B tersalurkan dengan tepat kepada Bumil (Ibu Hamil), Busui (Ibu Menyusui), serta Balita non-PAUD.
"Dari penjelasan Menteri Wihaji, saya melihat dengan jelas arah besar yang tengah ditempuh, yaitu bahwa Program MBG bukan sekadar distribusi makanan, tetapi merupakan fondasi penting untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat tanpa ancaman stunting," ujar Seskab Teddy dikutip melalui laman Instagram @sekretariat.kabinet di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pentingnya libatkan anak dalam Program MBG
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas stunting di Indonesia. Pelaksanaan program tersebut kini bergerak dari rumah ke rumah melalui kerja nyata para pendamping keluarga di lapangan.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendapat tugas mendukung distribusi dan tata kelola MBG untuk kelompok sasaran 3B, mencakup salah satunya pendataan ibu hamil yang jumlahnya bergerak dinamis.
Baca juga: BGN tak menghentikan 41 dapur MBG milik putri Wakil DPRD
Selain itu pihaknya melakukan evaluasi dampak pemberian MBG terhadap tumbuh kembang bayi selama masa kehamilan hingga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kemendukbangga juga mengembangkan aplikasi pemantauan Program MBG kepada kelompok 3B tersebut.
Dengan aplikasi tersebut Kemendukbangga bisa setiap saat melaporkan tumbuh kembang anak, antara lain dari indikator tinggi badan, berat badan, warna kulit, hingga rambut yang dapat diidentifikasi lebih lanjut.
