Mataram (ANTARA) - Seluruh jasa pramuwisata atau trekking organizer (TO) di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, melakukan aksi bersih-bersih dari sampah di pintu gerbang pendakian Gunung Rinjani atau kantor Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Meski pendakian ke Gunung Rinjani belum resmi dibuka oleh TNGR.
"Di pintu hutan kantor TNGR, semua trekking organizer tadi ikut clean up sampah," kata salah seorang Trekking Organizer, Nursaat kepada Antara, Minggu.
Dijelaskan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif seluruh pengelola TO meski pendakian belum resmi dibuka oleh pihak TNGR.
"Meski belum resmi dibuka, tapi ada saja tamu yang berkunjung sampai pintu hutan," katanya.
Ia menambahkan jika pintu hutan itu terlihat kotor. "Tentunya tidak enak, nanti penilaian tamu tentang Gunung Rinjani di pintu gerbangnya saja sudah kotor, bagaimana di atasnya?," katanya.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani belum bisa memastikan kapan akan membuka jalur pendakian karena masih menunggu rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono, di Mataram, Jumat mengatakan, pihaknya menunggu rekomendasi dari BKMG karena kondisi cuaca ekstrem masih terjadi di jalur pendakian Sembalun, yang membahayakan keselamatan nyawa manusia.
"Kalau pembukaan jalur pendakian Senaru, Timbanuh, dan Aik Berik, masih menunggu rekomendasi dari PVMBG," katanya.
Jasa pramuwisata bersih-bersih pintu gerbang pendakian Gunung Rinjani
Tentunya tidak enak, nanti penilaian tamu tentang Gunung Rinjani di pintu gerbangnya saja sudah kotor, bagaimana di atasnya?