Mataram (ANTARA) - Kepolisian Selandia Baru pada Selasa mengatakan sedang menanggapi sebuah insiden di Christchurch, kota tempat 50 orang tewas akibat serangan oleh seorang pria bersenjata lengkap di dua masjid pada Maret.
Polisi juga meminta masyarakat untuk menghindari daerah-daerah sekitar insiden.
Surat kabar The New Zealand Herald menyebutkan bahwa polisi mendapat panggilan lantaran ada ancaman bahan peledak dan bahwa para warga di sekitarnya telah dievakuasi dari rumah-rumah mereka.
Kepolisian menolak berkomentar soal sifat insiden itu, yang muncul di daerah Phillipstown, Christchurch, kota yang berada di South Island tersebut. Pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut soal insiden tersebut.
Juru bicara lembaga layanan St John Ambulance mengatakan sebuah ambulans telah disiagakan di lokasi kejadian atas permintaan polisi namun tidak ada pasien satu pun yang dirawat.
Juru bicara kepolisian menolak mengomentari laporan Herald tentang kemungkinan ancaman bom.
Sumber: Reuters
Baca juga: Penyelidikan serangan Christchurch kembali dilaporkan akhir tahun
Baca juga: PM Selandia Baru umumkan komisi penyelidikan serangan Christchurch
Baca juga: Tujuh pesan Indonesia sikapi serangan teror di masjid Selandia Baru
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56