BI memusatkan kas keliling Ramadhan di Mataram

id BI NTB,Penukaran Uang

BI memusatkan kas keliling Ramadhan di Mataram

Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana (tengah), bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Achris Sarwani (kanan), menukarkan uang rupiah pecahan kecil di lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Rabu (15/5). (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, memusatkan layanan kas keliling penukaran uang rupiah pecahan kecil di lapangan Sangkareang Kota Mataram selama Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah.

Pembukaan layanan penukaran uang rupiah pecahan kecil bulan Ramadhan 1440 Hijriah, dibuka Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, di lapangan Sangkareang Mataram, Rabu.

"Kami memilih lapangan Sangkareang karena lokasinya refresentatif. Kalau tahun lalu di lapangan Malomba dan Rembiga," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani.

Ia menjelaskan layanan kas keliling tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk keperluan selama bulan puasa hingga menjelang Lebaran.

BI NTB memperkirakan kebutuhan uang di masyarakat selama Ramadhan hingga menjelan Idul Fitri 1440 Hijriah diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan periode normal sebagaimana historis tahun-tahun sebelumnya.

Menyikapi hal itu, kata Achris, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk melayani kebutuhan masyarakat tersebut. Proses persiapan diawali dengan kegiatan "Focus Group Dicussion" (FGD) Bank Indonesia dan perbankan untuk menyiapkan rencana kegiatan kas keliling dan proyeksi kebutuhan uang masyarakat telah dilakukan pada April 2019.

Dalam penyediaan uang layak edar untuk masyarakat, Bank Indonesia melakukan beberapa cara, di antaranya melalui perbankan, kas titipan di bank di daerah "remote", dan kas keliling.

Khusus untuk kebutuhan uang selama Ramadhan dan Idul Fitri 1440 Hijriah, BI NTB menyiapkan Rp2,87 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,6 triliun.

"Perkiraan Rp2,87 triliun tersebut, diproyeksikan untuk kebutuhan bank umum sebesar Rp2,49 triliun, Rp238 miliar untuk kas titipan di Kota Bima, Rp124 miliar untuk kas titipan di Kabupaten Sumbawa, dan Rp27 miliar untuk kegiatan penukaran dalam kas keliling," ujarnya.

Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama perbankan yang disinergikan dengan pasar murah oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan distributor bahan pokok.

"Saya menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan yang diberikan oleh Bank Indonesia dan perbankan. Selain itu, masyarakat dapat berbelanja kebutuhan pokok di stan Bulog," katanya.