Mataram (ANTARA) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan enggan menanganggapi berbagai spekulasi politik terkait dinamika yang terjadi selepas Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 di tengah suasana merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
Ditemui di sela-sela gelaran gelar griya ("open House") Hari Raya Idul Fitri 1440 H di rumah dinasnya sebagai Ketua MPR di bilangan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu, Zulkifli menolak menjawab setiap pertanyaan wartawan yang berkenaan dengan dinamika politik seperti peluang PAN untuk berkoalisi dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang dinyatakan KPU sebagai pemenang Pilpres 2019.
"Nanti dulu lah, istirahat dulu politiknya, setelah Lebaran saja," ucap Zulkifli.
Jawaban serupa juga disampaikan Zulkifli saat ditanya mengenai peluang komposisi calon Ketua MPR 2019-2024.
PAN pada Pilpres 2019 lalu menjadi koalisi partai pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersama Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menyusul pengumuman hasil rekapitulasi Pileg dan Pilpreg 2019 oleh KPU, Zulkifli sempat beberapa kali bertemu dengan Jokowi yakni pada 25 April dan 22 Mei lalu.
Selain itu, Zulkifli sendiri mengaku PAN telah mengakui hasil KPU baik itu untuk Pilpres yang memenangkan Jokowi-Amin maupun Pileg, meskipun mereka mengajukan gugatan sengketa hasil pemilu di beberapa daerah pemilihan ke Mahkamah Konstitusi.
Kendati demikian dalam beberapa kesempatan pula Zulkifli menampik pertemuannya dengan Jokowi berkaitan dengan peluang PAN masuk koalisi pemenang Pemilu.
Menolak menjawab pertanyaan mengenai dinamika politik yang terjadi, Zulkifli hanya berharap bahwa momentum Idul Fitri bisa menjadi perekat kembali persatuan setelah penyelenggaraan pemilu berakhir.
Ia juga mengaku berharap Jokowi dan Prabowo bisa segera bertemu dalam waktu dekat sembari mengajak segenap masyarakat mendoakan hal tersebut lekas terwujud.