Unram mendatangkan tiga mantan duta besar RI

id Unram,universitas mataram,duta besar,dubes ri,forum debriefing,kemenlu,kementerian luar negeri,republik indonesia,mahasi

Unram mendatangkan tiga mantan duta besar RI

Unram menhadirkan mantan dubes RI pada acara bertajuk "Duta Besar Berbagi ke Kampus" yang digagas oleh Kemenlu di Mataram, NTB, Selasa (16/7/2019). (FOTO ANTARA/HO-Unram)

Mataram (ANTARA) - Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa, di Mataram, mendatangkan tiga eks duta besar (dubes) Republik Indonesia dalam acara Forum Debriefing Kepala Perwakilan Republik Indonesia dalam program bertajuk "Duta Besar Berbagi ke Kampus".

Ketiga dubes luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI itu adalah Dubes RI untuk Republik Lebanon periode 2015-2018, Achmad Chozin Chumaidy, Duta Besar LBBP RI untuk Amerika Serikat periode 2015-2018, Budi Bowoleksono, Duta Besar LBBP RI untuk Republik Zimbabwe dan Zambia periode 2015-2018 Stephanus Yuwono.

Acara tersebut merupakan hasil kerja sama Kemenetrian Luar Negeri dengan Program Studi Hubungan Internasional Unram. Acara serupa juga digelar Kementerian Luar Negeri di enam kota berbeda salah satunya di Mataram.

"Acara ini sudah dikonsep oleh Kemenlu dan diadakan di enam kota di Indonesia, salah satunya Unram di Mataram," kata Mala Mardialina, Ketua Panitia Debriefing Kepala Perwakilan Republik Indonesia.

Eko Hartono, Sekretaris Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI saat memberikan sambutan menceritakan bahwa kegiatan Forum Debriefing sejak 2017 dilaksanakan ke kampus-kampus dengan tujuan memperoleh masukan dari hasil pelaksanaan tugas Kemenlu dan para duta besar di berbagai negara.

"Dengan pergi ke kampus kami berharap memperoleh masukkan dari sivitas akademika mengenai pelaksanaan politik dan hubungan luar negeri," katanya.

Rektor Unram Prof Dr Lalu Husni menjelaskan bahwa Forum Debriefing bertujuan untuk memperkenalkan program "Duta Besar Berbagi ke Kampus" sebagai wadah diseminasi capaian kinerja Kepala Perwakilan RI yang telah menyelesaikan tugasnya ke masyarakat/civitas akademika kampus.

"Seperti yang telah kita ketahui bahwa tugas seorang duta besar adalah untuk melaksanakan hubungan luar negeri Indonesia, demi menjaga dan mengamankan segala bentuk kepentingan nasional yang telah diamanatkan, seperti perlindungan bagi warga negara serta menjaga keutuhan NKRI. Kontribusi para duta besar dalam menjaga perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan konstitusi juga terlihat, salah satunya dalam perang memberantas narkoba," katanya.

Ia juga berharap mahasiswa yang hadir, terutama mahasiswa program studi Hubungan Internasional bisa memperoleh wawasan yang lebih luas terkait potensi ekonomi serta bagaimana pandangan negara lain kepada Indonesia, pengembangan dan ekspansi industri Indonesia di luar negeri, kerja sama antarnegara dalam berbagai bidang, serta proses berbagi pengalaman dan praktik terbaik di antara negara-negara sahabat.