Acara bersepeda yang dibuka oleh Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertujuan untuk mengingat kembali beberapa ajaran hidup Mahatma Gandhi.
"Dengan bersepeda kita mendalami kembali filosofi Mahatma Gandhi yang selalu menjalani hidup selaras alam. Sebagaimana kita tahu, sepeda adalah moda transportasi paling ramah lingkungan," kata Dubes Rawat menjawab pertanyaan ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut Rawat, ajaran Gandhi itu perlu digali kembali karena saat ini banyak orang kurang memperhatikan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam.
Sikap tersebut, menurut Rawat, jadi salah satu penyebab beberapa masalah sosial terjadi di masyarakat, misalnya, ketimpangan dan kerusakan lingkungan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies mengatakan acara peringatan itu tidak hanya untuk mengenang kebiasaan Gandhi bersepeda, tetapi juga menjadi inspirasi warga Jakarta agar terbiasa menggunakan transportasi ramah lingkungan.
"Gandhi selalu memakai sepeda, karena moda transportasi itu tak mencemari udara," ujar Anies.
Acara bersepeda untuk perdamaian itu diikuti oleh puluhan siswa Mahatma Gandhi School dan komunitas sepeda di Jakarta.
Rombongan mulai mengayuh sekitar pukul 07.00 WIB, dipimpin oleh Rawat, Anies dan putranya Mikhail Azizi, yang berada di barisan terdepan.
Puluhan pesepeda mengayuh lintasan sepanjang 9,5 kilometer dari depan Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta di Menteng menuju halaman Mahatma Gandhi School di Gunung Sahari, Kemayoran.
Walaupun demikian, Anies dan putranya hanya ikut rombongan sampai ujung Taman Suropati dan berbelok ke kiri untuk kembali ke rumah dinas.