TIDAK ADA HOTEL DI NTB RUMAHKAN KARYAWAN

id


          Mataram, 29/12 (ANTARA) - Perusahaan perhotelan di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kini tidak ada yang merumahkan karyawan karena arus kunjungan wisatawan sepi sebagai dampak krisis keuangan global.

         Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Lalu Gita Ariadi di Mataram, Selasa mengatakan, sehubungan dengan terjadinya krisis keuangan global 2008 sempat muncul kekhawatiran sejumlah hotel akan merumahkan karyawan, namun kenyataannya hingga kini belum ada yang merumahkan karyawan mereka.

         "Kami sempat khawatir bahwa di NTB akan banyak hotel yang terpaksa memutuskan hubungan kerja (PHK) karyawan akibat sepinya kunjungan wisatawan. Namun ternyata itu tidak terbukti, ini sebagai dampak positif berbagai upaya yang telah dilakukan," ujarnya.

         Gita mengatakan, untuk mencegah dampak buruk krisis global terhadap industri pariwisata, Gubernur NTB mengirimkan surat kepada  semua menteri agar pertemuan berskala nasional maupun internasional dilaksanakan di daerah ini.

        Selain itu para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga ditugaskan untuk melobi departemen masing-masing.

        "Upaya tersebut ternyata berhasil dan cukup banyak pertemuan berskala nasional dan internasional yang digelar di NTB, sehingga tingkat hunian kamar (TPK) di daerah ini tidak sampai anjlok. Oleh karena itu kita patut bersyukur tidak ada hotel yang mem-PKH karyawan," kata Gita.

        Ia mengatakan, berangkat dari keberhasilan mengatasi dampak krisis global 2009, pada 2010 diharapkan industri pariwisata NTB lebih berkembang, sehingga program unggulan Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 dengan target kunjungan satu juta wisatawan tahun 2012 akan tercapai.

        Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Perusahaan Biro Perjalanan (Asita) NTB, Agus Mulyadi menyatakan optimis tagret kunjungan satu juta wistawan pada 2012 akan tercapai, karena sebagai pelaku pariwisata ia merasakan industri pariwisata di daerah ini tidak terpuruk akibat krisis global.

        "Kami tidak terlalu merasakan dampak krisis global, selama ini tamu yang berkunjung ke NTB baik wisatawan mancanegara maupun nusantara tetap ramai. Di obyek wisata Gili (pulau kecil) Terawangan, Meno dan Gili Air) tetap dibanjiri wisatawan," katanya.

        Menurut Agus, dalam upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke NTB untuk 2010 perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain memperbaiki dan membangun fasilitas penunjang obyek wisata dan infrastruktur jalan terutama di Pulau Sumbawa, karena  sebagian besar ruas jalan rusak parah.

        Selain itu lampu dan dahan pohon di kawasan wisata Senggigi yang menjulur ke jalan harus segera dipotong, karena sejumlah pengusaha biro perjalanan mengeluh bagian atas bus yang digunakan mengangkut wisatawan, rusak karena tekena dahan pohon. (*)