Mataram, 4/1 (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat angka inflasi gabungan Kota Mataram dan Bima pada Desember 2009 mencapai 0,56 persen.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS NTB Ni Kadek Adi Madri, di Mataram, Senin, mengatakan inflasi sebesar 0,56 persen tersebut terjadi karena adanya kenaikan semua kelompok, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,50 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,43 persen.
"Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen, kelompok sandang 0,80 persen, kelompok kesehatan 0,53 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen," katanya.
Jika dirinci menurut kota, indeks harga konsumen (IHK) di NTB, Kota Mataram mengalami inflasi pada Desember 2009 sebesar 0,65 persen, sedangkan Kota Bima inflasi 0,24 persen.
Laju inflasi ''year on year'' Kota Mataram untuk bulan Desember 2009 terhadap bulan Desember 2008 sebesar 3,14 persen, sedangkan Kota Bima 4,09 persen.
"Dengan demikian angka laju inflasi gabungan Kota Mataram dan Kota Bima tahun kalender (Januari-Desember 2009) mencapai 3,34 persen dan laju inflasi 'year on year' (Desember 2009-Desember 2008) mencapai 3,34 persen," katanya.
Ia menambahkan pada Desember 2009, dari 66 kota yang menghitung IHK tercatat 48 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 3,49 persen dan terendah di Kota Palembang 0,03 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar 0,83 persen dan terendah di Kota Pekanbaru 0,10 persen.
"Untuk Wilayah Bali dan Nusra dari lima kota yang menghitung IHK tercatat empat kota mengalami inflasi, yaitu Kota Kupang sebesar 1,01 persen, Kota Mataram 0,65 persen, Kota Denpasar 0,57 persen, dan Kota Bima 0,24 persen, sedangkan Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,83 persen," katanya.(*)