Mataram (ANTARA) - Anggota DPR RI dapil Nusa Tenggara Barat, H. Johan Rosihan, mengapresiasi pilihan Presiden Jokowi kepada Syahrul Yasin Limpo yang masih merepresentasikan Indonesia timur masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Saya meyakini, kami di DPR dapat bekerja sama dengan pemerintah terutama bidang pertanian, perikanan dan kehutanan demi pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia termasuk Indonesia bagian timur," ujarnya melalui telepon dari Mataram, Rabu.
Ia berharap, masih ada kesempatan untuk memeratakan pembangunan terutama infrastruktur pekerjaan umum, maupun infrastruktur bidang pertanian sehingga ada keseimbangan merata di seluruh wilayah Indonesia baik di pulau Jawa maupun non pulau Jawa.
Legislator PKS ini mengatakan, lahan padi yang puso akibat kekeringan mencapai 31 ribu ha hingga Juli 2019 banyak terjadi di Indonesia Timur, seperti NTB, NTT, Kalimantan dan Sulawesi. Area kekeringan tahun ini meningkat tajam dari tahun lalu yang berkisar 26-28 ribu ha. Pembangunan waduk, irigasi tersier sangat penting bagi antisipasi terhadap kekeringan.
"Hal-hal yang baik di periode lima tahun lalu kita pertahankan, yang kurang baik langsung di perbaiki sehingga periode ini, kepemimpinan Jokowi dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dari periode sebelumnya," ucap anggota DPR RI dari Komisi IV FPKS Daerah Pemilihan NTB 1 tersebut.
Politisi PKS ini menjelaskan, bahwa Sektor pertanian dari hulu sampai ke hilir akan membutuhkan dana besar yang benar-benar baru bukan dari APBN. Banyak yang perlu di urai untuk memperkuat sektor pertanian untuk dapat mewujudkan swasembada pangan dan mewujudkan kesejahteraan petani. Bila mengacu pada data BPS untuk indeks kepemilikan lahan hanya 0,3 ha/KK, dimiliki oleh lebih dari 14 juta KK. Selama ini APBN belum memberikan dampak signifikan pada pengelolaan lahan sehingga misi swasembada belum tercapai dan semoga periode ini pemerintah mampu mewujudkannya.
"Saya berharap, semua petani seluruh Indonesia, termasuk Indonesia Timur, diberikan kemudahan akibat kebijakan pemerintah yang prorakyat, mulai dari inovasi yang terasa sampai bawah, infrastruktur pendukung produksi pangan yang memadai, sampai perbaikan tata niaga pangan yang sampai saat ini masih carut marut. Selamat Bekerja Kabinet Kerja II. Semoga lima tahun ke depan mampu memberikan kepuasan kepada rakyat Indonesia, terutama petani, petambak dan masyarakat pedesaan," katanya.