Mataram, 2/2 (ANTARA) - Tingkat inflasi gabungan Kota Mataram dan Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Januari 2009 mencapai 0,61 persen karena kenaikan harga bahan makanan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Mariadi Mardiyan kepada wartawan di Mataram, Senin, mengatakan, kelompok yang memberikan sumbangan inflasi adalah bahan makanan 2,84 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,47 persen.
Selanjutnya, kelompok sandang sebesar 0,78 persen, kesehatan 0,05 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen.
Sementara kelompok penyumbang deflasi adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa sebesar 0,37 persen.
Mardian mengatakan pada Januari 2009 dari 66 kota yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat 34 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 3,84 persen dan inflasi terendah di Kota Batam sebesar 0,01 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,35 persen dan terendah di Kota Madiun sebesar 0,01 persen," katanya.
Melihat faktor yang menyebabkan inflasi yaitu kenaikan harga bahan makanan, Mardian mengharapkan instansi terkait bisa mengambil langkah untuk menurunkan angka inflasi.
"Saya berharap nstansi pemerintah dan swasta bisa mengambil langkah untuk menurunkan angka inflasi, paling tidak mencapai angka 5-7 persen sesuai dengan target nasional," katanya.(*)