Mengenal kain tenun Badui

id lebak

Mengenal kain tenun Badui

Kudil (40) seorang perajin Badui saat ditemui di stand Pameran Pekan Ekonomi Kreatif Lebak, bertempat di Pasir Ona Rangkasbitung, Sabtu.

Lebak (ANTARA) - Produksi kain tenun Badui dari masyarakat Badui pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, diminati pengunjung pameran Pekan Ekonomi Kreatif Lebak yang digelar 11 sampai 15 Desember 2019.

"Kami sangat terbantu bisa mengikuti pameran ini sehingga banyak pengunjung membeli produksi kain tenun Badui," kata Kudil (40) seorang perajin Badui saat ditemui di stan Pameran Pekan Ekonomi Kreatif Lebak, bertempat di Pasir Ona Rangkasbitung, Sabtu.

Kain tenun Badui kerap kali dipromosikan pada even-even pameran baik di Kabupaten Lebak maupun luar daerah, bahkan belum lama ini tampil di Bandung, Jawa Barat.

Permintaan kain tenun Badui pada pameran banyak diminati pengunjung, termasuk pameran Pekan Ekonomi Kretaif Lebak.

Pengunjung membeli kain tenun Badui dengan jumlah banyak hingga 10-20 potong dengan kisaran sekitar Rp5 juta.

Harga kain tenun Badui tergantung jenis mulai dari Rp150.000 sampai Rp250.000.

Selama ini, produk kain tenun Badui sangat membantu perekonomian masyarakat Badui.
Keberhasilan produk kerajinan masyarakat Badui itu tidak lepas peran pemerintah daerah juga Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

"Kami merasa kewalahan melayani permintaan pengunjung dan kebanyakan dari luar daerah," katanya.

Ia mengatakan keunggulan jenis kain tenun Badui itu memiliki khas tersendiri dan berbeda dengan daerah lain di Tanah Air baik motif maupun warna dan terlihat feminin.

Kain tenun Badui mengandung filosofi dan memiliki makna terhadap kecintaan alam karena warnanya didominasi biru, putih dan hitam.

Selain itu memiliki berbagai motif dan jenis mulai dari jenis suwatsongket, suwatsamata, adumancung, poleng kacang, poleng hidup dan aros.

"Kami sejak dua hari terakhir ini banyak pengunjung memesan jenis aros dengan harga Rp200.000 per potong," katanya.

Santa (55), seorang pelaku UMKM warga Badui mengaku selama ini produksi kerajinan kain tenun Badui sering mengisi pameran untuk membantu pemasaran agar dikenal masyarakat luas.

Selain itu juga pihaknya memasarkan kain tenun Badui melalui medsos, seperti facebook, WA dan instagram dan website.

"Kami berharap produksi tenun Badui bisa menembus pasar domestik dan mancanegara," ujarnya. .

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat mengatakan pemerintah daerah terus melakukan pembinaan dan pelatihan diversifikasi produk kerajinan tenun dan batik Badui.

Saat ini, jumlah perajin masyarakat Badui tercatat 560 perajin.

Pemerintah daerah mengoptimalkan promosi melalui pameran-pameran pembangunan juga dipasarkan melalui aplikasi jaringan internet secara dalam jaringan.

"Kami berkomitmen untuk membantu pemasaran kerajinan Badui, termasuk kain tenun itu agar menopang ekonomi masyarakat Badui menjadi lebih baik dan kehidupan mereka sejahtera," katanya.