Pasca pergantian direksi, saham Garuda masih melemah

id garuda indonesia,GIAA,saham,bei,bursa

Pasca pergantian direksi, saham Garuda masih melemah

Pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang juga mantan Komisaris Utama Sahala Gaol (kiri) bersama mantan Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal memberikan keterangan pers usai menggelar RUPSLB di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (22/1/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

Jakarta (ANTARA) - Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia Kamis siang, masih melemah pasca pergantian direksi dan komisaris pada Rabu (22/1) lalu.

Pada pukul 13.46 WIB, harga saham Garuda Indonesia dengan kode emiten GIAA itu tercatat melemah 8 poin atau 1,82 persen menjadi Rp432 per saham dibandingkan harga pada penutupan hari sebelumnya Rp440 per saham.

Saham GIAA tercatat diperdagangkan sebanyak 2.062 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,04 juta lembar saham senilai Rp8,65 miliar.

Sejak awal tahun hingga hari ini (year to date/ytd), performa saham GIAA memang masih minus 13,25 persen alias masih terkontraksi meski dalam setahun terakhir sebenarnya tumbuh 48,28 persen.

Harga saham GIAA saat ini juga masih di bawah harga saat Penawaran Umum Perdana atau IPO sembilan tahun yang lalu yakni Rp750 per saham.

Pergantian direksi dan komisaris Garuda Indonesia memang diharapkan dapat membawa kinerja maskapai plat merah tersebut menjadi lebih positif. Menteri BUMN Erick Thohir berharap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap sebagai "pilot" baru, dapat membawa terbang Garuda Indonesia lebih baik dan lebih tinggi.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia telah menetapkan Komisaris Utama dan Direktur Utama baru pada Rabu (22/1) kemarin.

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf ditetapkan sebagai Komisaris Utama, mendampingi mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia Irfan Setiaputra yang ditunjuk sebagai Direktur Utama.

Selain Triawan, beberapa sosok populer seperti politisi Yenny Wahid dan pengusaha Peter F Gontha masuk sebagai jjajaran komisaris.

Sementara itu anggota Komisaris Garuda Chairul Tanjung ditetapkan sebagai Wakil Komisaris Utama. Sedangkan anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Dony Oskaria ditetapkan sebagai Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia.