Gerindra komitmen terus kawal isu ekonomi

id Partai Gerindra

Gerindra komitmen terus kawal isu ekonomi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon (1)

"Harus tetap disuarakan semaksimal mungkin karena masalah ekonomi yang langsung menyentuh masyarakat"
Lombok Barat (Antara NTB) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon meminta seluruh kader terus mengawal isu ekonomi karena bersentuhan langsung dengan rakyat.

"Harus tetap disuarakan semaksimal mungkin karena masalah ekonomi yang langsung menyentuh masyarakat. Komitmen itu tidak bisa ditawar," kata Fadli Zon ketika memberikan arahan pada kader partainya yang menghadiri kegiatan temu dan konsolidasi kader, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu.

Menurut dia, isu ekonomi itu harus terus diperjuangkan dan diangkat, tentunya dengan muatan lokal yang berbeda antara satu kabupaten/kota dengan lainnya, begitu juga satu provinsi dengan provinsi lain dan di tingkat nasional.

Isu ekonomi menjadi penting ke depan karena Indonesia akan menghadapi potensi masalah yang besar, seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah.

Apalagi, kata Wakil Ketua DPR RI, pada Juni 2015 nanti The Fed Amerika Serikat akan menaikkan suku bunga, yang berpotensi membuat nilai tukar rupiah semakin lemah.

"Belum lagi utang jatuh tempo, dan lainnya," ujarnya.

Dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kata dia, maka kemampuan Indonesia melakukan ekspor juga melemah.

Hal itu kebalikan dari apa yang dikatakan pemerintah bahwa pelemahan nilai tukar rupiah peluang untuk komoditas ekspor. Sebab, peluang ekspor tidak bisa diambil karena dalam ekspor masih banyak komponen lainnya.

Selain masalah nilai tukar rupiah, kata Fadli Zon, masalah pangan juga menjadi sorotan yang perlu mendapat perhatian serius.

Meskipun sekarang ini Indonesia suprlus dan punya kecukupan pangan, namun dilihat secara realistis di lapangab, harga beras luar biasa naik tinggi.

"Ini perlu diantisipasi karena dikhawatirkan kalau secara nasional terjadi suatu krisis biasanya merembet ke mana-mana," ucapnya.

Gerindra, kata dia, juga berkomitmen mengawal masalah energi yang terus membebani rakyat Indonesia, akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, elpiji dan tarif dasar listrik.

Menurut Fadli Zon, produksi minyak Indonesia semakin hari semakin menurun. Di satu sisi, harga minyak dunia terus mengalami kenaikan, sehingga Indonesia berpotensi tidak mampu melakukan impor sesuai kebutuhan.

Berbagai kondisi ekonomi tersebut, menurut dia, akan menyulitkan tumbuhnya demokrasi di tengah kemiskinan.

"Kita harus sejahtera baru bisa demokrasi. Dan kalau kita lihat demokrasi di Indonesia masih semu karena seolah-olah kita lihat demokrasi prosedural, tapi pada dasarnya isinya masih jauh dari demokrasi," katanya.

Pada kesempatan itu, Fadli Zon mengajak seluruh kader Partai Gerindra belajar dan meningkatkan serta mengembangkan sekaligus menciptakan nilai tambah yang ada, sehingga memiliki posisi tawar yang baik di masyarakat. (*)