Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan berbagai protokol proses pemeriksaan kedatangan puluhan santri asal Kota Mataram yang kini menimba ilmu di Situbondo, Jawa Timur, yang dijadwalkan tiba dalam dua tahap, yakni tanggal 1 dan 3 April 2020.
Ketua Operasional Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease ( COVID-19) Kota Mataram Mahfuddin Noor, di Mataram, Minggu mengatakan, untuk tahap pertama santri akan tiba di Mataram pada tanggal 1 April 2020, sekitar 45 orang.
"Dari Pelabuhan Lembar, bus yang membawa 45 santri akan langsung menuju Wisma Nusantara, yang saat ini sudah disiapkan pemerintah kota sebagai tempat isolasi penduduk yang sudah melakukan perjalanan ke luar daerah," katanya.
Setelah tiba di Wisma Nusantara, lanjutnya, santri yang melakukan perjalanan untuk pulang dengan menggunakan transportasi laut dan darat tersebut akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari tim gugus penanganan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Mataram.
Dari hasil pemeriksaan Dinkes, bagi yang sehat tidak ada indikasi terjangkit COVID-19, dipulangkan dan disarankan untuk isolasi mandiri di bawah pemantauan petugas kesehatan di puskesmas setempat selama 14 hari.
"Tetapi jika ada yang memiliki keluhan dan indikasi mengarah ke COVID-19, akan dilakukan isolasi di rumah sakit," kata Mahfuddin yang juga menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram.
Menurutnya, santri yang akan dipulangkan itu merupakan warga Kota Mataram dari beberapa kelurahan di Kota Mataram. Mereka dipulangkan berjamaah bersama santri-santri lainnya di beberapa kabupaten/kota se-NTB.
Sementara kedatangan tahap kedua untuk rombongan santriwati dijadwalkan pada tanggal 3 April 2020, dan untuk proses penanganannya dilakukan sama dengan kedatangan santri tahap pertama.
"Untuk jumlah santriwati yang dipulangkan ini, sedang diklarifikasi ke pihak pondok pesantren," katanya.