Jakarta (ANTARA) - Operator Liga Premier Inggris terancam denda sebesar 762 juta poundsterling (sekira Rp15,3 triliun) bila kompetisi musim 2019/20 ini tidak dilanjutkan, demikian lansiran BBC.
Denda tersebut akan berlaku bila pemilik hak siar menuntut pengembalian uang mereka karena sisa pertandingan yang tidak bisa mereka tayangkan akibat penangguhan kompetisi di tengah pandemi virus corona, demikian diungkapkan operator Liga Premier dalam telekonferensi.
Telekonferensi yang digelar dengan serikat pesepak bola Inggris, PFA, dan asosiasi manajer LMA itu antara lain menjelaskan mengapa Liga Premier mengusulkan wacana pemotongan gaji para pemain hingga 30 persen dari total nominal per tahun.
Liga Premier, PFA dan perwakilan masih akan melanjutkan pembahasan mengenai skenario kelanjutan musim 2019/20, yang harus diputuskan sepersetujuan pemain dan pelatih.
Operator Liga Premier juga mengutarakan jika akhirnya musim 2019/20 bisa berlanjut, hampir pasti pertandingan dimainkan secara tertutup tanpa penonton.
Berita Terkait
Aston Villa dalam perjalanan membuat sejarah di Liga Champions
Jumat, 26 April 2024 8:43
Arne Slot ingin menjadi pelatih baru Liverpool
Jumat, 26 April 2024 6:47
Manchester City tempel ketat Arsenal usai menang telak 4-0 lawan Brighton,
Jumat, 26 April 2024 5:44
Liverpool kalah 0-2 oleh Everton, peluang juara makin kecil
Kamis, 25 April 2024 6:47
Tim Arsenal tinggalkan Liverpool dan Man City
Rabu, 24 April 2024 6:41
Arsenal kokoh di puncak klasemen lawan Chelsea
Rabu, 24 April 2024 6:38
Pelatih Klopp tentang perburuan juara EPL
Senin, 22 April 2024 7:02
Tim Liverpool kembali ke jalur kemenangan setelah taklukkan Fulham skor 3-1
Senin, 22 April 2024 6:58