Mataram (ANTARA) - Kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Nusa Tenggara Barat naik menjadi 47 kasus setelah enam orang warga di daerah itu dinyatakan positif mengidap virus mematikan tersebut berdasarkan data Satuan Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, Kamis.
"Bahwa pada hari ini, Laboratorium RSUD Provinsi NTB telah memeriksa 47 sampel dengan hasil 41 sampel negatif dan enam sampel baru positif COVID-19," kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB H Lalu Gita Ariadi.
Baca juga: Positif COVID-19 di NTB naik jadi 45 kasus
Adapun tambahan enam warga NTB yang dinyatakan positif terpapar COVID-19, yakni pasien nomor 42 berinisial A, laki-laki berusia 55 tahun, penduduk Desa Nipah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Pasien sendiri memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah.
Pasien nomor 43, berinisial M, laki-laki usia 68 tahun warga Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak erat dengan Pasien nomor 11. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Tanjung dengan kondisi baik.
Pasien nomor 44 berinisial R, perempuan usia 62 tahun, warga Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan bersama rombongan perjalanan Gowa Makassar ke daerah terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit. Pasien juga memiliki riwayat kontak erat dengan pasien nomor 22. Saat ini sedang menjalani karantina di Wisma Nusantara dengan kondisi baik.
Pasien nomor 45, berinisial YRS, perempuan, usia 18 tahun warga Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien nomor 14 dalam 14 hari
sebelum sakit. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara dengan kondisi baik.
Pasien nomor 46, berinisial MM, perempuan, usia 45 tahun warga Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan Pasien nomor 04 dalam 14 hari sebelum sakit.
Pasien nomor 47, berinisial AJ, perempuan, usia 88 tahun warga Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien nomor 46 dalam 14 hari sebelum sakit.
"Semua pasien yang dirawat di ruang Isolasi dan saat ini dengan kondisi baik," ujarnya.
Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di NTB bertambah empat. Mereka di antaranya, pasien nomor 21 berinisial D, laki-laki usia 53 warga Monjok Kota Mataram, setelah swab diperiksa dua kali dengan hasil keduanya negatif dan saat ini dalam keadaan baik dan dalam proses pemulihan.
Pasien nomor 03, berinisial LJ, laki-laki usia 44 tahun, penduduk Kota Mataram setelah swab diperiksa dua kali dengan hasil keduanya negatif. Saat ini dirawat di RSUD Provinsi NTB untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit.
Pasien nomor 15, berinisi MA, laki-laki usia 51 tahun Kecamatan Sekarbela Kota Mataram, setelah swab diperiksa dua kali dengan hasil keduanya negatif. Saat ini masih dirawat di RSUD Provinsi NTB untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit.
Pasien nomor 27, an. An. HW, laki-laki, usia 2 tahun, penduduk Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat setelah swab diperiksa dua kali dengan hasil keduanya negatif.
"Saat ini mereka masih dirawat di RSUD Provinsi NTB untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit," ucap Direktur RSUP NTB, dr Hamzi Fikri.
Menurut Sekda NTB ini, dengan adanya tambahan enam kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 dan empat orang sembuh maka jumlah pasien positif COVID-19 di NTB sampai hari ini sebanyak 47 orang, dengan perincian 11 orang sudah sembuh, dua meninggal dunia, 34 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif," jelas Sekda NTB.
Lebih lanjut, kata Sekda NTB populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu tenaga kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
"Sebanyak 387 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil 8 orang (2,1%) reaktif, 815 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 52 orang (6,4%) reaktif, dan 702 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 198 orang (28,2%) reaktif. Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratoriumnya untuk penegakan diagnosa COVID-19," terang Sekda NTB.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 206 orang dengan perincian 115 (56%) PDP masih dalam pengawasan, 91 (44%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 12 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.194 orang, terdiri dari 1.100 (26%) o masih dalam pemantauan dan 3.094 (74%) orang selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif COVID-19 namun tanpa gejala sebanyak 1.066 orang, terdiri dari 860 (81%) orang
masih dalam pemantauan dan 206 (19%) orang selesai pemantauan.
"Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19 sebanyak 36.660 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 16.227 (44%) orang, dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 20.433 (56%) orang," katanya.