Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan antisipasi perayaan Lebaran Topat 1441 Hijriah, pada Minggu (31/5-2020) di sejumlah objek wisata saat pandemi COVID-19, dengan melakukan rekayasa lalu lintas dan penutupan tempat wisata serta makam keramat.
"Pemantauan perayaan Lebaran Topat di tengah pandemi COVID-19, diperlukan penanganan khusus dan berbeda dari tahun sebelumnya dan kondusivitas Kota Mataram menjelang serta saat Lebaran Topat harus dapat dipastikan," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di sela memimpin rapat persiapan penutupan tempat wisata dan rekayasa lalu lintas di Kota Mataram menjelang Lebaran Topat, di Mataram, Sabtu.
Dikatakan, kegiatan rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mendukung penutupan tempat wisata dan makam keramat di Kota Mataram yang menjadi pusat perayaan Lebaran Topat setiap tahunnya.
Mulai dari Pantai Ampenan, Pantai Tanjung Karang, Pantai Loang Baloq, Pantai Mapak dan Pantai Gading, serta dua makam yang dikeramatkan yakni Makam Bintaro dan Loang Baloq.
"Tahun ini, masyarakat harus tahu kalau Pemerintah Kota Mataram juga tidak mengadakan acara seremonial perayaan Lebaran Topat yang biasa diadakan di dua titik, yakni di Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro," katanya.
Untuk memperkuat teknis pelaksanaan di lapangan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram akan dibantu aparat TNI, dan Polri. Selain itu Pemerintah Kota Mataram juga menyiapkan 13 titik pantau arus lalu lintas.
"Hal ini perlu dilakukan mengingat efektifitas rekayasa lalu lintas yang dilakukan pada dua hari menjelang Idul Fitri 1441 H sampai dengan satu hari setelah perayaan lebaran terbilang baik," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram M Saleh dalam kesempatan itu, menyampaikan kegiatan rekayasa lalu lintas yang dilaksanakan H-1 sampai H+1 Idul Fitri 1441 Hijriah, cukup efektif menekan arus lalu lintas di Kota Mataram.
"Total arus lalu lintas pada malam Lebaran tahun ini menurun hinggan 50 persen, dibandingkan malam lebaran tahun lalu. Dari pantauan CCTV, suasana cukup lengan dibanding malam tahun lebaran sebelumnya," katanya.
Hal itu sebagai salah satu indikasi, kalau masyarakat mentaati imbauan pemerintah untuk tidak mudik di tengah pandemi COVID-19 dan berlebaran di rumah saja bersama keluarga.
"Harapan kita, saat perayaan Lebaran Topat kondisi ini juga terjadi bahkan bisa lebih baik," katanya.
Berita Terkait
Bengkel konversi SMKN 3 Mataram dapat sertifikasi dari Kemenhub
Jumat, 26 April 2024 18:03
KPU sebut badan ad hoc Pilkada Mataram dapat BPJS ketenagakerjaan
Jumat, 26 April 2024 15:30
Disdik: Tidak ada perubahan seragam di Mataram tahun ajaran baru
Jumat, 26 April 2024 14:38
SMKN 3 Mataram binaan PLN UIP Nusra kantongi sertifikat bengkel konversi motor listrik pertama di Indonesia timur
Jumat, 26 April 2024 9:18
Polresta Mataram buka ruang pelaporan kasus dugaan korupsi APBDes Mambalan
Kamis, 25 April 2024 18:33
RSUD Mataram lelang pembangunan ruang operasi senilai Rp16 miliar
Kamis, 25 April 2024 17:59
Disdik minta sekolah di Mataram gencarkan PSN
Kamis, 25 April 2024 17:56
RSUD-Persi NTB menggelar Lombok "Hospital Expo"
Kamis, 25 April 2024 17:43