Mataram (ANTARA) - Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Pendidikan Tinggi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Nusa Tenggara Barat H Lalu Hirjan menilai guru di daerah ini belum memiliki manajemen portofolio yang bagus.
"Guru di daerah ini belum memiliki manajemen portofolio yang bagus, sehingga kalah bersaing dengan guru-guru dari provinsi lain pada lomba guru berdedikasi tingkat nasional," katanya di Mataram, Sabtu.
Portofolio dalam dunia pendidikan merupakan sekumpulan informasi pribadi berisi catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam pendidikannya mulai dari rapor/ijazah hingga dokumen-dokumen lainnya seperti sertifikat, piagam penghargaan, dan lain-lain sebagai bukti pencapaian hasil atas suatu pendidikan atau kursus.
Hirjan mengatakan, pihaknya mengirimkan sebanyak 13 orang tenaga pendidik untuk mengikuti lomba guru dan kepala sekolah serta pengawas pendidikan berprestasi dan berdedikasi di tingkat nasional di Jakarta sebelum peringatan hari kemerdekaan.
Belasan tenaga pendidik yang dikirim itu terdiri atas lima orang kepala sekolah, lima orang guru di wilayah perkotaan dan dua orang guru di daerah terpencil serta satu orang pengawas pendidikan.
Menurut dia, para tenaga pendidik yang dikirim mewakili NTB, merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh tim penilai dari Pemerintah Provinsi NTB bersama dengan pakar pendidikan dari perguruan tinggi.
"Namun, tidak ada satu pun yang meraih penghargaan. Kami akui bahwa tenaga pendidik di daerah ini masih kurang dari segi portofolio. Kalau guru-guru di Jawa membawa portofolio satu koper, kita hanya secukupnya," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, ke depan pihaknya akan lebih mengintensifkan pembinaan terutama para tenaga pendidik yang relatif berusia muda yang dinilai masih memiliki integritas dan kompetensi memadai.
"Dengan pembinaan itu diharapkan para tenaga pendidik berusia muda mampu memberikan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan terobosan barunya dalam dunia pendidikan di NTB," katanya.
Berbagai kreativitas tersebut tentu akan menjadi catatan tersendiri yang bisa dijadikan sebagai bahan penilaian jika nantinya terpilih mewakili NTB pada lomba guru, kepala sekolah atau pengawas berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional.
"Sejak 2008 kita nihil prestasi, mudah-mudahan dengan pembinaan guru-guru muda, bisa membangkitkan prestasi NTB di ajang pemilihan guru, kepala sekolah dan pengawas pada tahun yang akan datang," kata Hirjan.(*)