BPBD mendistribusikan tandon air cuci tangan di objek wisata cegah corona

id tandon,air,BPDB,cuci tangan,pandemi covid-19,obyek wisata,Mataram,NTB

BPBD mendistribusikan tandon air cuci tangan di objek wisata cegah corona

Puluhan tandon air untuk fasilitas cuci tangan di ruang publik sebagai upaya pencegahan COVID-19, Sabtu (22/8/2020) mulai dipersiapkan untuk dipasok oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dalam rangka memasuki era adaptasi kebiasaan baru (AKB) pandemi COVID-19. (FOTO ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera mendistribusikan 20 unit fasilitas cuci tangan di sejumlah objek wisata di Mataram sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Sabtu, mengatakan, pengadaan fasilitas cuci tangan di objek wisata tersebut untuk mendukung disiplin masyarakat terhadap adaptasi kebiasaan baru (AKB).

"Untuk di objek wisata, fasilitas cuci tangan baru didistribusikan karena sejak pandemi COVID-19 hampir semua objek wisata ditutup," katanya.

Tetapi dengan melihat perkembangan kasus COVID-19 yang pada beberapa pekan terakhir ini mulai melandai, kata dia, maka pemerintah kota telah mengeluarkan kebijakan membuka destinasi wisata dan usaha pariwisata di kota ini.

Karena itulah, kata dia, kebijakan tersebut perlu didukung pihaknya dengan menyiapkan fasilitas tempat cuci tangan menggunakan tandon air dengan kapasitas 2.500 liter dan 1.500 liter.

Beberapa titik objek wisata pantai yang menjadi sasaran pemasangan fasilitas cuci tangan tersebut seperti di Pantai Ampenan, Tanjung Karang, Loang Baloq, Pantai Mapak dan Pantai Gading.

Mahfuddin mengatakan, jumlah fasilitas tempat cuci tangan yang akan didistribuskan sebanyak 20 unit, dengan rincian 10 unit bantuan dari Dinas Sosial Provinsi NTB dan 10 unit merupakan pengadaan dari Pemerintah Kota Mataram.

"Jadi selain kita tempatkan di objek wisata pantai, fasilitas cuci tangan itu ditaruh juga di ruang publik, seperti di taman kota termasuk pasar tradisional," katanya.

Fasilitas tempat cuci tangan itu, katanya, dilengkapi juga dengan pemberian sabun cair. Sementara, untuk pengisian air akan dilakukan secara berkala oleh petugas BPBD.

"Untuk pengawasan, kami berharap partisipasi warga sekitar sebab seringkali sabun yang ditaruh pagi, sore sudah hilang," ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, program upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di di areal publik sudah dilaksanakan secara maksimal. Selain, pendistribusian alat cuci tangan, pemerintah kota juga telah membagian ratusan ribu masker secara gratis kepada masyarakat.

"Jadi sekarang tinggal kita lakukan pendisiplinan terhadap adaptasi kebiasaan baru. Kami bersama TNI/Polri akan melakukan pengawasan untuk menghindari terjadinya kerumunan dan pelanggaran disiplin protokol COVID-19," demikian Mahfuddin Noor.