Mataram (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberang (Gapasdap) Nusa Tenggara Barat meminta pemerintah pusat untuk mengevaluasi layanan penyeberangan dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, menuju Banyuwangi, Jawa Timur yang dibuka sejak satu bulan lalu.
"Sejak jalur penyeberangan itu dibuka, tingkat keterisian kapal ferry rute Lembar-Padangbai (Bali) turun dratis jadi 30 persen. Sebelumnya bisa mencapai 70 persen," kata Ketua Gapasdap NTB, Listyono Dwitutuko, di Mataram, Kamis.
Ia menyebutkan layanan penyeberangan Lembar-Banyuwangi dibuka sejak pertengahan Agustus 2020. Awalnya hanya satu kapal ferry yang beroperasi. Namun, satu minggu kemudian bertambah dua kapal dengan kapasitas kapal yang lebih besar.
Menurut Listyono, adanya penyeberangan Lembar-Banyuwangi berpotensi mematikan kapal-kapal penyeberangan yang sudah sejak lama melayani rute Lembar-Padang Bai, dan Gilimanuk-Ketapang.
"Jalur penyeberangan Lembar-Padang Bai, dan Gilimanuk-Ketapang sudah ada sejak lama dan memberikan kontribusi relatif besar dalam mendukung pembangunan negeri. Tiba-tiba ada penyeberangan baru yang memotong. Bisa-bisa perusahaan yang sudah ada melakukan pemutusan hubungan kerja karena keterisian kapal semakin kecil," ujarnya.
Gapasdap NTB, katanya, sudah melayangkan surat kepada DPP Gapasdap. Surat tersebut ditembuskan ke Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Listyono menambahkan Asosiasi Pemilik Kapal Ferry Nasional Indonesia (INFA) juga sudah melayangkan surat yang sama ke DPP Gapasdap, dan ke pemerintah pusat.
"Kami meminta dua kementerian itu mengkaji ulang layanan penyeberangan Lembar-Banyuwangi karena dampak negatifnya sangat besar terhadap perusahaan-perusahaan kapal yang sudah lama eksis di jalur pelayaran Lombok-Padang Bai, dan Gili Manuk-Ketapang," katanya.
Berita Terkait
Dishub NTB-Gapasdap berantas praktik mengkondisikan penumpang kapal
Kamis, 9 Maret 2023 22:08
Kenaikan tarif penyeberangan Lombok-Sumbawa mulai 12 Januari pukul 00.00 WITA
Kamis, 12 Januari 2023 5:40
Kemenhub menyerap aspirasi pengusaha kapal penyeberangan di NTB
Kamis, 22 September 2022 21:30
Gapasdap dan ASDP sosialisasikan penyesuaian tarif Kayangan-Poto Tano
Rabu, 29 Desember 2021 23:42
Gapasdap meminta kenaikan tarif penyeberangan Kayangan-Pototano
Rabu, 15 Desember 2021 14:11
Penyeberangan Pelabuhan Lembar-Padangbai ditunda akibat cuaca buruk
Kamis, 14 Maret 2024 17:10
ASDP Kayangan Lombok menyiagakan 26 kapal selama libur Tahun Baru 2024
Sabtu, 30 Desember 2023 12:29
Perbaikan kapal feri antardesa di perairan Kalsel capai 80 persen
Jumat, 8 Desember 2023 20:13