Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj Sitti Rohmi Djalilah mengajak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar melek teknologi digital untuk pengembangan dan promosi produk usahanya.
"Dengan kemajuan dunia internet dengan platform media sosial maupun marketplace dewasa ini, produk UMKM sudah dapat dipasarkan melalui media online dan berbagai platform digital lainnya," ujar Wagub saat membuka Training Of Trainer (TOT) Digital Marketing dan Pelatihan Pelapak (Digital Marketing UKM) di Mataram, Kamis.
Menurut Rohmi, banyak UMKM yang sudah bagus usahanya, tapi belum melek digital, sehingga di era ini pendapatan usahanya masih biasa-biasa saja. Namun tanpa disadari banyak pelaku UMKM yang terlihat biasa, tidak memiliki tempat usaha, akan tetapi pendapatan usahanya melebihi pemasukan dari pengusaha-pengusaha yang memiliki gerai atau outlet bagus. Hal Ini terjadi di saat sekarang, karena UMKM memiliki pengetahuan tentang pasar digital dan manajemen digital atau marketplace untuk memasarkan produk-produknya.
"Digitalisasi saat ini sudah menjadi kiblat, semua produk yang dipasarkan melalui internet akan diketahui dan dibeli oleh orang dimanapun di belahan dunia ini. Produk yang dijual UMKM di Lombok akan diketahui oleh orang di Eropa sana, begitu dekatnya teknologi itu," ujarnya.
Wanita pertama Wakil Gubernur NTB ini juga menekankan betapa pentingnya meningkatkan keterampilan dengan ilmu pengetahuan, peralatan dan keahlian yang dimiliki pelaku UMKM, sehingga UMKM diharuskan juga memiliki inovasi dan kreativitas untuk mengembangkan usahanya.
"Kadang kita cepat puas dengan omzet yang kita dapatkan. Misalnya biasa sehari dapat Rp100 - Rp200 ribu, kita sudah puas. Padahal kalau terus belajar dan melek digital omzet bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp700 ribu sehari," ucapnya.
Hal penting lainnya, ungkap Ummi Rohmi, adalah memperluas jaringan, sehingga antara UMKM lokal maupun regional didaerah lain dapat saling memberikan masukan.
"Pelatihan TOT ini diharapkan untuk serius menimba ilmunya. Belajar meningkatkan ilmu dan teknologi. Kita harus menjadi pembelajar yang baik juga untuk menjadi pembimbing UMKM yang lain didaerah kita," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB H Fathurrahman menyampaikan, kegiatan pelatihan ini bertujuan menyiapkan pelatih atau tutor baru di setiap kabupaten/kota sehingga mampu memberikan ilmu dan transfer pengetahuan kepada para pelaku UMKM.
"Ini salah satu ikhtiar bagi UMKM agar dapat menemukan solusi dalam digital marketing dan manajemen usahanya," katanya.
Pelatihan ini juga diharapkan UMKM dapat memperluas pasar dan memperkenalkan produk NTB di kancah nasional maupun internasional.
"Hal ini bagian dari implementasi dari program unggulan bela beli produk lokal NTB," katanya.
Peserta pelatihan ini terdiri dari perwakilan pelaku usaha dan UMKM yang ada kabupaten/kota se Pulau Lombok. Tahap selanjutnya direncanakan akan dilaksanakan untuk UMKM se-Sumbawa.
Selain itu, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Perdagangan juga telah menyiapkan dan mengembangkan aplikasi e-commerce atau marketplace NTB, yaitu NTB Mall. Aplikasi ini merupakan wadah untuk menjembatani pelaku UMKM menangkap peluang usaha lebih luas menembus pasar global dan ekspor keluar negeri.