BPBD mengingatkan nelayan Mataram waspadai gelombang tinggi

id gelombang,mataram,nelayan

BPBD mengingatkan nelayan Mataram waspadai gelombang tinggi

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengingatkan nelayan Mataram agar lebih waspada terhadap potensi gelombang tinggi hingga mencapai 2,5 meter dalam beberapa hari ke depan.

"Berdasarkan informasi dari BMKG, potensi gelombang tinggi hingga mencapai 2,5 meter masih bisa terjadi, karena itu nelayan hendaknya untuk sementara tidak melaut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Senin.

Pernyataan itu dikemukakan karena kondisi cuaca di Mataram, pada Minggu (13/12-2020) sempat membaik, setelah satu pekan Kota Mataram dilanda angin kencang dan hujan deras.

Tapi hari ini, cuaca kembali tidak bersahabat dan potensi bencana termasuk gelombang tinggi, angin puting beliung, banjir dan ancaman bencana lainnya masih ada.

"Karena itu, nelayan kita minta agar tetap tidak melaut sampai cuaca kembali normal," katanya.

Mahfuddin mengaku sangat bersyukur karena nelayan sudah lebih memahami kondisi cuaca sehingga saat cuaca ekstrem mereka sudah siaga dan tidak berani melaut, bahkan sudah hampir satu minggu.

"Kemarin cuaca sempat landai, tapi belum ada juga nelayan melaut. Mungkin mereka juga khawatir dengan perubahan cuaca saat di tengah laut, apalagi sudah ada kejadian empat nelayan yang dihantam gelombang dan alhamdulillah selamat setelah 4 hari di laut," katanya.

Angin kencang yang terjadi ini, katanya, merupakan dampak dari La Nina, sehingga mengakibatkan terjadinya hujan deras, angin kencang, angin puting beliung dan gelombang tinggi hingga 2,5 meter.

"Ini merupakan awal dari musim hujan deras dan angin kencang, puncaknya akan terjadi pada akhir Desember 2020, Januari dan Februari 2021," katanya.

Terkait dengan itu, Mahfuddin juga mengharapkan masyarakat tetap waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah.

"Kalau memang tidak ada sesuatu yang penting, sebaliknya tidak keluar rumah untuk menghindari bencana," katanya.