Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunda kegiatan simulasi proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka yang sudah dijadwalkan pada 5 Januari 2021, karena perkembangan kasus COVID-19 di daerah itu cukup signifikan.
"Penundaan simulasi PBM tatap muka kita lakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan atau tergantung dari perkembangan COVID-19 di daerah ini," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Minggu.
Dari data Tim Gugus Tugas Penangan COVID-19 Kota Mataram pada Sabtu (2/12-2021) pukul 22.00 Wita, tercatat jumlah kasus COVID-19 sebanyak 1.437 orang, dalam perawatan 85 orang, sembuh 1.256 orang dan 96 orang meninggal dunia.
Terkait dengan itu, lanjut Fatwir, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda) Kota Mataram, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh selaku Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19, belum mengizinkan dilaksanakannya PBM tatap muka.
"Karena itu, seluruh jajaran Disdik termasuk Kemenag Kota Mataram diminta untuk menunggu izin pembukaan PBM tatap muka dari gugus COVID-19, sampai ada perkembangan lebih baik," katanya.
Dikatakan, dalam hal ini pemerintah kota tidak ingin gegabah mengambil keputusan membuka sekolah dan melaksanakan PBM secara tatap muka, sebab bisa berdampak negatif terhadap kasus COVID-19 ke depan.
"Kita mohon maaf kepada masyarakat dan orang tua yang sudah mempersiapkan anak-anaknya untuk mulai PBM tatap muka," katanya.
Namun demikian, Fatwir mengatakan, dari hasil kegiatan pengawasan langsung terhadap sekolah se-Kota Mataram mulai dari tingkat TK, SD dan SMP terkait kesiapan sarana dan fasilitas pencegahan COVID-19 di lingkungan sekolah, sudah dilaksanakan.
"Alhamdulillah, semua sekolah prinsipnya sudah menyiapkan fasilitas pencegahan COVID-19 termasuk jadwal masuk siswa dengan sistem sif. Tapi, ternyata kondisi saat ini tidak sesuai dengan yang kita rencanakan," katanya.
Bahkan, lanjutnya, untuk persiapan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap guru juga sudah direncanakan dan siap mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Mataram.
"Untuk rapid test COVID-19 kepada guru, tergantung kapan ada izin tatap muka. Minimal seminggu sebelum dilaksanakan PBM tatap muka, tes cepat COVID-19 terhadap guru bisa kita laksanakan," katanya.
Berita Terkait
National retail industry has recovered from COVID-19 effects: Minister
Kamis, 2 Mei 2024 17:15
TTS akibat vaksin AstraZeneca sangat langka
Rabu, 1 Mei 2024 19:43
CKPN sebut Cadangan kerugian perbankan per Februari bisa tutup kredit macet
Rabu, 3 April 2024 6:26
OJK mengumumkan restrukturisasi kredit COVID-19 berakhir
Minggu, 31 Maret 2024 19:39
Stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 19:30
OJK akhiri restrukturisasi kredit
Minggu, 31 Maret 2024 18:47
Mantan Presiden Jair Bolsonaro dituduh palsukan data vaksinasi COVID
Rabu, 20 Maret 2024 8:04
COVID-19 pandemic provideslesson to anticipate unknown viruses
Senin, 4 Maret 2024 5:40