Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengeluarkan edaran yang isinya meminta seluruh bupati dan wali kota untuk membuat kebijakan tentang penanaman nilai-nilai kearifan budaya lokal Sasambo untuk membentegi generasi muda dari pengaruh negatif budaya luar.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Lalu Syafi'i, di Mataram, Rabu, mengatakan kebijakan tentang penanaman nilai-nilai kearifan budaya lokal Sasak, Samawa dan Mbjo atau "Sasambo" itu sebagai ikhtiar untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif budaya luar.
Penanaman nilai-nilai kearifan budaya lokal Sasambo (nama tiga etnis di NTB itu juga dimaksudkan agar masyarakat khususnya generasi mempunyai jati diri sebagai bangsa Indonesia, khususnya sebagai warga NTB.
"Imbauan kepada para bupati dan wali kota untuk mengeluarkan kebijakan tentang penanaman nilai-nilai kearifan budaya lokal Sasambo itu juga untuk membentuk rasa bangga sebagai warga NTB," ujarnya.
Ia mengatakan, surat edaran tersebut merupakan inisiatif Dinas Dikpora NTB selaku lembaga yang menangani masalah pendidikan dan kepemudaan. Surat edaran tersebut sudah ditandatangani oleh Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi.
Dalam surat edaran tersebut, kata Syafi'i, tertuang empat ikhtiar yang bisa dilakukan oleh bupati/wali kota dalam membuat kebijakan strategis yang didukung dengan anggaran APBD II tahun 2011.
Empat ikhtiar tersebut yaitu seluruh peserta didik TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK negeri dan swasta agar mengajarkan muatan lokal tentang budaya Sasak, Samawa, Mbojo yang meliputi kesenian daerah, tarian daerah, lagu-lagu daerah, permainan rakyat, cerita rakyat, sejarah lokal dan sastra daerah.
Selain itu menciptakan lingkungan cinta daerah NTB dengan memasang gambar, lukisan, foto-foto di setiap dinding kelas, perpustakaan dan laboratorium sekolah, meliputi keindahan alam, pegunungan, persawahan, pantai, masjid kuno serta keunikan budaya dan adat istiadat yang ada di NTB.
Di samping itu juga foto tokoh agama, tokoh adat, tokoh budaya yang berjasa membangun NTB.
Upaya lain yang perlu dilakukan adalah menambah koleksi perpustakaan dengan buku-buku yang berisi tentang etnis Sasak, Samawa, Mbojo dan hal-hal yang berkaitan dengan NTB dan menganjurkan karyawan dan peserta didik untuk menggunakan batik Sasambo yang merupakan batik khas NTB.
Dalam kaitan itu Pemerintah Provinsi NTB akan mengadakan pelatihan guru muatan lokal dan pada akhir 2011 serta mengadakan evaluasi mealui lomba sekolah berwawasan Sasambo, lomba tarian daerah, lagu-lagu Sasambo, lomba cerita rakyat dan lomba pidato berbahasa daerah.
"Surat edaran tersebut ditembuskan kepada Ketua DPRD Provinsi NTB dan kabupaten/kota, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB dan kabupaten/kota, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB dan Kepala TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK negeri dan swasta yang ada di NTB," kata Syafi'i. (*)