Mataram (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK mendorong seluruh rumah sakit di Nusa Tenggara Barat untuk ikut bersaing menjadi Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) terbaik sehingga bisa menjadi menjadi model bagi daerah lainnya.
Kepala BPJAMSOSTEK NTB Adventus Edison Souhuwat, di Mataram, Sabtu, mengatakan rumah sakit yang menjadi PLKK terbaik juga mendapatkan penghargaan dari BPJAMSOSTEK berupa peralatan medis senilai Rp20 juta.
"PLKK Award adalah perhargaan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan setiap tahunnya kepada rumah sakit yang telah bekerja sama untuk penanganan kasus kecelakaan kerja bagi peserta," katanya.
Ia menyebutkan PLKK Award diberikan bagi PLKK dengan persyaratan tertentu, antara lain telah menjalin kerja sama minimal satu tahun, sudah terdaftar menjadi peserta minimal satu tahun dengan upah minimal provinsi (UMP).
Selain itu, tingkat utilisasi kasus jaminan kecelakaan kerja (JKK) minimal 10 persen, telah menggunakan aplikasi elektronik-PLKK, tertib melakukan pelaporan dan penagihan, mempunyai tim terpadu penanganan JKK serta mempunyai beberapa dokter spesialis bedah multidisiplin.
Adventus menambahkan periode penilaian PLKK dilakukan mulai Januari-Oktober setiap tahunnya. Rumah sakit PLKK yang sudah mendapatkan penghargaan bisa diusulkan kembali mengikuti penilaian. Jika terpilih maka berhak mendapatkan lagi penghargaan peralatan medis.
"PLKK Award 2020 diberikan kepada RSUD Provinsi NTB sebagai PLKK terbaik se-wilayah Bali Nusa Tenggara, Papua, karena yang telah memenuhi semua aspek penilaian. Kalau tahun 2021 terpilih menjadi yang terbaik lagi tidak masalah, itu bisa menjadi motivasi," ujarnya.
Dengan meraih pemenang PLKK Award 2020, kata dia, pihaknya berharap agar RSUD Provinsi NTB dapat menjadi rumah sakit percontohan bagi PLKK kerja sama lainnya dan dapat memberikan pelayanan yang jauh lebih baik lagi bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.