Dubes Rusia menyampaikan belasungkawa atas tenggelamnya KRI Nanggala-402

id KRI NANGGALA-402,DUBES RUSIA,RUSIA,LYUDMILA VOROBIEVA,VLADIMIR PUTIN

Dubes Rusia menyampaikan belasungkawa atas tenggelamnya KRI Nanggala-402

Tangkapal layar Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, dalam konferensi pers yang digelar dari Jakarta, Rabu (28/4/2021). (ANTARA/Aria Cindyara)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menyampaikan ucapan belasungkawa atas musibah tenggelamnya kapal selam TNI Angkatan Laut KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.

“Kami mengucapkan duka cita yang mendalam terkait insiden tragis yang melibatkan kapal selam Indonesia KRI Nanggala yang tenggelam di perairan Bali. Ini adalah tragedi yang begitu besar dan kami bersimpati dengan keluarga para korban,” kata Dubes Vorobieva dalam konferensi pers yang digelar dari Jakarta, Rabu.

Dia juga mengatakan bahwa Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, telah menyampaikan ucapan duka cita kepada Presiden Joko Widodo melalui sambungan telepon pada Minggu (25/4) dan menyampaikan simpatinya terhadap keluarga yang ditinggalkan oleh para korban.

Selain itu, dia juga menyebut bahwa kejadian serupa sempat dialami oleh Rusia.

“Ini adalah tragedi yang sayangnya juga pernah diketahui dalam sejarah Rusia, jadi kami sangat bersimpati dengan masyarakat Indonesia atas tragedi ini,” ujarnya.

KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu (21/4) saat kapal selam tersebut sedang latihan penembakan torpedo.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Bali, Minggu (25/4) menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam (subsunk) setelah pencarian selama 72 jam. Panglima juga menyatakan 53 personel KRI telah gugur.

Sementara itu, Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana Yudo Margono mengatakan KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

Deteksi terhadap beberapa bagian kapal selam diperoleh setelah KRI Rigel-933 menjalankan pencarian di perairan utara Bali menggunakan multibeam echo sounder (MBES), yang kemudian dilanjutkan oleh kapal milik Singapura.