KEMKES: INDONESIA ANTISIPASI WABAH CAMPAK EROPA
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Indonesia mengkonfirmasi telah mengambil beberapa langkah antisipasi terhadap wabah Campak di Eropa seperti yang dilaporkan oleh WHO (World Health Organization) Eropa.
Kementerian Kesehatan Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk memantau kondisi warga negara Indonesia yang terkait dengan pecahnya penyebaran Campak di kantor WHO Eropa menyatakan bahwa "wabah Campak sudah tersebar di seluruh Eropa", ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Profesor Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta Sabtu.
"Untuk antisipasi awal dan cepat mengenai kejadian di Eropa ini maka kami dari P2PL Kemenkes telah mengambil beberapa langkah awal untuk memantau kondisi warga negara Indonesia di Eropa," ujar Tjandra.
Langkah-langkah keamanan medis tersebut terdiri dari koordinasi dengan WHO untuk memeriksa apakah ada rekomendasi khusus tentang perjalanan internasional, "Tapi tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan sejauh ini untuk wabah tersebut," katanya.
Selain itu, pelayanan juga akan memberikan brosur untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) diseluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah menular yang mungkin masuk ke Indonesia, dan untuk menyiapkan tim medis jika diperlukan.
Brosur tersebut juga akan didistribusikan ke Kepala Dina Kesehatan atau P2PL daerah untuk mengetahui hal ini dan mengambil langkah yang mungkin diperlukan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut langkah-langkah yang diperlukan.
Selain itu, memberitahukan pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk berkoordinasi apakah ada sesuatu yg perlu disampaikan ke para diplomat kita di Eropa, khususnya untuk menjaga kesehatan anak-anak warga Indonesia di Eropa.
Tjandra mengatakan bahwa Departemen Kesehatan akan menghubungi langsung beberapa Kedutaan Besar atau kantor Perwakilan Tetap RI di Eropa untuk memperingatkan para warga negara Indonesia guna memantau anak-anak mereka dan menjalani imunisasi jika diperlukan.
Menurut Tjandra, sebanyak 30 negara Eropa melaporkan peningkatan nyata kasus campak (measless) di negara mereka. Hingga April 2011, terdapat 6.500 kasus campak yang ditemukan dengan jumlah paling banyak di Prancis (4.937 kasus).
"Mereka memperkirakan angka ini akan terus meningkat, apalagi dengan liburan Paskah hari-hari ini dimana orang banyak bepergian," kata Tjandra.
Oleh karena itu akan dilakukan Pekan Imuniasai Eropa (European Immunization Week/EIW) pada 23 to 30 April 2011, kemudian peluncuran EIW akan dilakukan di Brussels, Belgia pada 26 April oleh Her Royal Highness Princess Mathilde of Belgium.
"Baru-baru ini, Belgia melaporkan 100 kasus campak pada awal tahun 2011 hingga April, sementara semua mereka 2010 hanya ada 40 kasus saja, itu dianggap sebagai peningkatan yang signifikan," tambah Tjandra..
Menurut Tjandra, di pusat mewabahnya penyakit menular ini terdapat di daerah Ghent, Belgia, sebagaimana dilaporkan bahwa campak telah menyerang anak-anak di bawah usia satu tahun. (*)