REKTOR: TIDAK BENAR FAKULTAS TEKNIK UNRAM DIANAKTIRIKAN

id

Mataram, 3/5 (ANTARA) - Rektor Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Prof. H. Sunarpi, P.hD, menegaskan bahwa tidak benar Fakultas Teknik dianaktirikan hanya karena lahannya digunakan sebagai lokasi pembangunan gedung Fakultas Teknologi Pertanian.

"Kalau ada yang beranggapan saya menganaktirikan Fakultas Teknik, itu tidak benar, justru fakultas itu diberikan porsi anggaran dari APBN lebih besar dibandingkan fakultas lain," katanya di Mataram, Selasa.

Hal itu dikatakannya sebagai sebuah bentuk pencerahan kepada mahasiswa Fakultas Teknik Unram, yang menggelar aksi unjuk rasa di gedung rektorat, Senin (2/4), menolak rencana pembangunan gedung Fakultas Teknologi Pertanian di lahan Fakultas Teknik.

Ia menyebutkan, dari Rp107 miliar alokasi APBN yang diberikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) kepada Universitas Mataram (Unram) pada 2011, sebesar Rp20 miliar atau hampir 20 persen dialokasikan ke Fakultas Teknik untuk pengadaan laboratorium.

Sementara Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) memperoleh porsi anggaran di bawah 20 persen.

Oleh sebab itu, kata Sunarpi, pihaknya sangat berharap kepada seluruh dosen dan mahasiswa di Fakultas Teknik untuk memahami kondisi anggaran yang tersedia dan tidak melakukan upaya yang bersifat ingin berjalan sendiri.

"Kami juga tidak bisa memenuhi semua tuntutan fasilitas sekaligus karena APBN yang diterima juga relatif terbatas. Untuk memperoleh APBN juga sangat kompetitif, harus bersaing dengan seluruh perguruan tinggi negeri dan politeknik dari seluruh Indonesia," ujarnya.

Ia juga menegaskan pihaknya tidak ingin ada fakultas yang tumbuh besar sendiri, sedangkan fakultas lain dibiarkan mati karena tidak diurus. Universitas bertanggung jawab mengayomi delapan fakultas yang ada.

Fakultas Teknik yang merupakan bagian dari Unram, kata Sunarpi, tidak bisa berjalan sendiri dan harus bisa berbagi dengan fakultas lain terutama dalam hal pengelolaan aset terutama lahan dan bangunan yang merupakan hak milik negara dengan sertifikat atas nama Unram.

"Kami tidak menginginkan adanya sebuah kelompok-kelompok yang berjalan sendiri. Tidak ada ruang untuk itu di kampus ini," ujarnya.

Menurut dia, rektor memiliki kewenangan memanfaatkan aset untuk pembangunan gedung Fakultas Teknologi Pertanian meskipun masuk dalam wilayah Fakultas Teknik. Namun, kewenangan itu juga sudah dibahas bersama seluruh jajaran senat dan Dekan Fakultas Teknik.

Gedung Fakultas Teknologi Pertanian, nantinya juga akan dimanfaatkan secara bersama oleh mahasiswa pertanian dan Fakultas Teknik, karena kedua fakultas itu memiliki keterkaitan dengan bidang alat-alat teknologi dan permesinan.

"Mahasiswa teknik saat ini juga masih memanfaatkan peralatan mesin yang ada laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian. Pemanfaatan sumber daya yang ada secara efisien kami lakukan juga atas saran dari Kemendiknas," ujarnya. (*)