"Persentase kelulusan ujian nasional (UN) SMA/sederajat pada 2011 untuk Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 99,87 persen. Dari 785 orang peserta, hanya satu orang yang tidak lulus," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB H Lalu Syafi'i, di Mataram (15/5).
Ia mengatakan, persentase kelulusan UN tahun ajaran 2010/2011 di Kabupaten Sumbawa Barat meningkat 2,78 persen dibandingkan tahun ajaran 2009/2010 yang mencapai 97,09 persen.
Di peringkat kedua, kata Syafi'i, Kabupaten Lombok Barat yang persentase kelulusannya mencapai 99,72 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 13 orang dari 4.617 peserta.
Lombok Barat juga berhasil memperbaiki persentase kelulusan UN sebesar 0,06 persen dibandingkan hasil pada tahun sebelumnya yang mencapai 99,65 persen.
Kabupaten Bima berada di peringkat ketiga dengan persentase kelulusan mencapai 99,69 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 18 orang dari 5.723 orang peserta.
"Jika dibandingkan dengan persentase kelulusan UN pada 2010 yang mencapai 98,80 persen, ada peningkatan sebesar 0,89 persen," katanya.
Kabupaten Lombok Tengah berada di peringkat keempat, kata Syafi'i, dengan persentase kelulusan mencapai 99,62 persen. Jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 32 orang dari 8.457 orang peserta.
Persentase kelulusan di Kabupaten Lombok Tengah meningkat 0,56 persen jika dibandingkan dengan persentase hasil UN pada 2010 yang mencapai 99,06 persen.
Kabupaten Lombok Utara berada di pperingkat kelima dengan persentase kelulusan 99,57 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak tujuh orang dari 1.642 orang peserta.
"Kabupaten termuda di NTB itu berhasil meningkatkan jumlah siswa SMA yang lulus UN sebesar 2,85 persen, jika dibandingkan dengan persentase kelulusan pada 2010 yang mencapai 96,73 persen," kata Syafi'i.
Peringkat keenam ditempati Kota Bima dengan persentase kelulusan 99,55 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 11 orang dari 2.436 orang peserta.
"Jika dibandingkan dengan persentase kelulusan UN pada 2010 yang mencapai 98,80 persen, ada kenaikan 0,74 persen," katanya.
Kabupaten Lombok Timur, kata dia, berada di peringkat ketujuh, persentase kelulusan mencapai 99,44 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 55 orang dari 9.893 orang peserta.
Meskipun demikian, lanjutnya, Kabupaten Lombok Timur juga berhasil meningkatkan persentase kelulusan dibandingkan pada 2010 yang mencapai 97,99 persen.
Syafi'i yang didampingi Kepala Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Dikpora NTB Sukran mengatakan, peringkat kedelapan ditempati Kabupaten Sumbawa dengan persentase kelulusan mencapai 99,41 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 18 orang dari 3.048 orang peserta.
"Persentase kelulusan di kabupaten itu meningkat 1,31 persen jika dibandingkan persentase kelulusan pada 2010 yang mencapai 98,10 persen," katanya.
Peringkat kesembilan ditempati Kota Mataram dengan persentase kelulusan mencapai 99,36 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 25 orang dari jumlah 3.932 orang peserta.
Kota Mataram mengalami penurunan persentase kelulusan pada 2011 sebesar minus 0,15 persen, jika dibandingkan dengan persentase kelulusan tahun sebelumnya yang mencapai 99,51 persen.
Peringkat kesepuluh atau terakhir, kata Syafi'i, diraih oleh Kabupaten Dompu dengan persentase kelulusan 97,45 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 68 orang dari 2.666 orang peserta.
Meskipun berada di posisi kesepuluh, Kabupaten Dompu juga berhasil memperbaiki persentase kelulusan, jika dibandingkan dengan hasil UN pada 2010 yang mencapai 94,73 persen.
"Dari sepuluh kabupaten/kota di NTB, hanya Kota Mataram yang mengalami penurunan persentase kelulusan UN. Itu membuktikan bahwa kualitas pendidikan sudah hampir merata di seluruh kabupaten/kota di NTB," katanya.
Secara umum, kata Syafi'i, persentase kelulusan UN SMA di NTB tahun ajaran 2010/2011 mencapai 99,43 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 248 orang dari 43.199 orang peserta.
Persentase kelulusan mengalami peningkatan jika dibandingkan hasil UN pada tahun ajaran 2009/2010 yang mencapai 98,31 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 787 orang dari 46.694 orang peserta.
Kelulusan SMK
Sementara tingkat kelulusan UN siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tertinggi diraih oleh Kabupaten Lombok Utara, dengan persentase mencapai 100 persen.
"Dari sepuluh kabupaten/kota di NTB yang menyelenggarakan ujian nasional hanya Kabupaten Lombok Utara yang mampu meluluskan siswa SMK 100 persen," kata Lalu Syafi'i.
Tingkat kelulusan siswa SMK di kabupaten termuda di NTB itu, pada ujian nasional 2010 mencapai 98,28 persen.
Syafi'i menyebutkan tingkat kelulusan siswa di Kabupaten Bima mencapai 99,88 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus hanya satu orang dari 809 peserta.
Kabupaten Bima juga berhasil memperbaiki persentase kelulusan ujian nasional sebesar 0,60 persen dibandingkan hasil pada tahun sebelumnya yang mencapai 99,28 persen.
Untuk Kabupaten Lombok Barat yang berada di peringkat ketiga mencapai persentase kelulusan sebesar 99,30 persen. Jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 11 orang dari 1.568 orang peserta.
"Jika dibandingkan dengan persentase kelulusan ujian nasional pada 2010 yang mencapai 98,89 persen maka terjadi peningkatan sebesar 0,41 persen," katanya.
Kota Mataram, kata Syafi'i, berada di peringkat keempat, dengan persentase kelulusan mencapai 98,99 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 23 orang dari 2.275 orang peserta.
Persentase kelulusan di Kota Mataram meningkat 0,82 persen, jika dibandingkan dengan persentase hasil ujian nasional pada 2010 yang mencapai 98,17 persen.
Kabupaten Sumbawa berada di peringkat kelima dengan persentase kelulusan 98,76 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 17 orang dari 1.371 orang peserta.
"Hasil ujian nasional siswa SMK di Kabupaten Sumbawa, pada 2011, meningkat 3,27 persen, dibandingkan hasil ujian nasional tahun sebelumnya, yang mencapai 95,49 persen," katanya.
Peringkat keenam ditempati Kabupaten Lombok Timur dengan persentase kelulusan 98,33 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 29 orang dari 1.741 orang peserta.
Persentase kelulusan di Kabupaten Lombok Timur mengalami peningkatan 1,69 persen, dibandingkan dengan hasil ujian nasional pada 2010 yang mencapai 96,64 persen.
Untuk Kabupaten Sumbawa Barat yang menempati posisi ketujuh, kata dia, persentase kelulusannya mencapai 97,88 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak sembilan orang dari 424 orang peserta.
Kabupaten Sumbawa Barat juga berhasil meningkatkan persentase kelulusan sebesar 10,34 persen dibandingkan hasil ujian nasional pada 2010 yang mencapai 87,54 persen.
Syafi'i yang didampingi Kepala Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Dikpora NTB Sukran mengatakan peringkat kedelapan ditempati Kota Bima dengan persentase kelulusan mencapai 97,27 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 28 orang dari 1.025 orang peserta.
"Persentase kelulusan di kabupaten itu meningkat 7,24 persen jika dibandingkan hasil ujian nasional pada 2010 yang mencapai 90,03 persen," katanya.
Peringkat kesembilan ditempati Kabupaten Dompu dengan persentase kelulusan mencapai 96,60 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 32 orang dari jumlah 942 orang peserta.
Kabupaten Dompu juga berhasil mengangkat persentase kelulusan sebesar 2,04 persen, jika dibandingkan dengan hasil ujian nasional pada 2010 yang mencapai 94,56 persen.
Peringkat kesepuluh atau terakhir adalah Kabupaten Lombok dengan persentase kelulusan 95,10 persen, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 67 orang dari 1.367 orang peserta.
Kabupaten Lombok Tengah mengalami penurunan persentase kelulusan pada 2011 sebesar minus 4,33 persen, jika dibandingkan dengan persentase kelulusan tahun sebelumnya yang mencapai 99,43 persen.
"Persentase kelulusan ujian nasional siswa SMK di Kabupaten Lombok Tengah, pada 2011 menurun drastis. Tahun sebelumnya, kabupaten itu menempati peringkat pertama kelulusan ujian nasional SMK di NTB," katanya.
Secara umum, kata Syafi'i, persentase kelulusan ujian nasional SMK di NTB tahun ajaran 2010/2011 mencapai 98,18 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 217 orang dari 11.929 orang peserta.
Persentase kelulusan mengalami peningkatan jika dibandingkan hasil ujian nasional 2009/2010 yang mencapai 96,57 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 386 orang dari 11.268 orang peserta.
Syafi'i mengimbau kepada seluruh siswa SMA/MA dan SMK yang lulus ujian nasional agar mensyukuri apa yang telah diraih dengan cara-cara yang baik dan tidak melakukan perbuatan mubazir dan merugikan seperti menggelar konvoi kendaraan disertai aksi coret baju seragam dan mengecat rambut. (*)