NTB ALOKASIKAN BEASISWA SLTA SWASTA RP13,64 MILIAR

id


Mataram, 23/5 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalokasikan dana APBD tahun anggaran 2011 untuk beasiswa sekolah lanjutan tingkat atas swasta senilai Rp13,64 miliar.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Lalu Basri, di Mataram, Senin, mengatakan dana beasiswa itu akan dialokasikan untuk 14.302 siswa madrasah aliyah (MA), 6.232 siswa sekolah menengah umum (SMU) dan 2.200 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK).

"Total jumlah siswa yang akan diberikan bantuan dana pendidikan dari yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2011 itu sebanyak 22.734 orang. Seluruhnya adalah siswa sekolah swasta," katanya.

Ia menyebutkan, masing-masing siswa akan menerima beasiswa sebesar Rp60 ribu per bulan atau Rp720 ribu per tahun. Dana itu diarahkan untuk membeli kebutuhan penunjang kelancaran sekolah seperti buku dan alat tulis, sepatu dan seragam sekolah.

Dana beasiswa akan disalurkan melalui kas Biro Keuangan Setda NTB ke rekening masing-masing sekolah penerima, untuk kemudian diberikan ke masing-masing siswa yang diusulkan mendapatkan bantuan dana pendidikan.

Siswa yang berhak mendapatkan beasiswa adalah siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Hal itu merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi NTB yang menginginkan agar siswa miskin bisa menyelesaikan pendidikannya.

Menurut Basri, pihak sekolah tidak boleh memotong atau menggunakan dana beasiswa untuk hal-hal diluar pemanfaatan seperti untuk membangun gedung atau fasilitas penunjang kegiatan belajar-mengajar.

"Beasiswa sepenuhnya untuk keperluan membeli peralatan sekolah siswa. Kalau untuk pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) masih bisa, karena biaya operasional sekolah swasta mengandalkan iuran siswa. Kalau hanya bergantung dari bantuan pemerintah mungkin nilainya sangat kurang," ujarnya.

Menurut dia, persentase penyaluran beasiswa dilakukan atas dasar pertimbangan jumlah siswa miskin. Setiap kabupaten/kota yang memiliki jumlah siswa miskin paling banyak tentu akan memperoleh porsi anggaran yang lebih besar.

Basri mencontohkan, Kabupaten Lombok Timur memiliki jumlah sekolah/madrasah swasta dan siswa terbanyak, dibandingkan sembilan kabupaten/kota lainnya di NTB.

"Atas dasar pertimbangan itu, siswa kurang mampu di Kabupaten Lombok Timur paling banyak mendapatkan beasiswa. Itu sudah kami rapatkan dengan seluruh kabupaten/kota," ujarnya.(*)