GARUDA INDONESIA PEDULI PENDIDIKAN KOTA MATARAM

id

Mataram, 30/5 (ANTARA) - PT Garuda Indonesia menggelar pelatihan metode pembelajaran aktif kepada puluhan guru dan kepala sekolah serta pengawas pendidikan sebagai bentuk kepedulian dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan pelatihan metode "active learning" yang digelar di gedung SMU Negeri 5 Mataram, Senin, diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari 24 orang guru dan kepala sekolah tingkat SMP negeri, empat guru dan kepala sekolah SMP swasta, 18 guru SD negeri dan dua guru SD swasta serta dua orang pengawas pendidikan.

Fasilitator "Provisi Education", Konsultan PT Garuda Indonesia (Persero) di bidang pengembangan pendidikan, Juli Adrian, mengatakan Garuda Indonesia saat ini sedang merancang program pengembangan mutu pendidikan di sejumlah wilayah kerja di Indonesia.

"Salah satu program itu adalah pelatihan "active learning" bagi para guru di Kota Mataram, yang merupakan salah satu kantor cabang Garuda. Ada juga nanti di beberapa wilayah di Indonesia, yang menjadi wilayah kerjanya Garuda. Ini merupakan salah satu Program Kemitraan Bina Lingkungan PT Garuda Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan, "active learning" atau pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.

Pembelajaran aktif juga bertujuan untuk menjaga perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Melalui pelatihan ini, kata Juli, kompetensi para guru diharapkan bisa lebih meningkat agar mutu proses pembelajaran bisa menjadi lebih baik lagi. Dengan demikian, siswa benar-benar merasakan manfaat dari metode pembelajaran aktif tersebut.

"Kami berharap para guru yang ikut dalam pelatihan ini, nantinya bisa mempraktikkan proses mengajar yang lebih aktif. Dan bagi kepala sekolah agar bisa mengarahkan guru di sekolahnya tentang bagaimana mengajar yang aktif," ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan pelatihan metode pembelajaran aktif bagi para guru dilakukan secara bertahap dengan jumlah peserta yang relatif sedikit. Hal itu dilakukan agar pelatihan bisa lebih efektif.

"Kalau mendatangkan jumlah peserta dalam jumlah banyak, dikhawatirkan nanti tidak efektif. Kami juga akan mengevaluasi, kalau ternyata hasil dari pelatihan ini cukup bagus, kami akan memperbanyak program pelatihan bagi para guru," ujarnya. (*)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com