NTB menyusun strategi percepatan dan penguatan komoditas ekspor

id BI Provinsi NTB,Ekspor Komodita Nontambang,Bank Indonesia

NTB menyusun strategi percepatan dan penguatan komoditas ekspor

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji (kiri) dalam grup diskusi terfokus, yang membahas upaya percepatan dan penguatan komoditas ekspor nontambang di Mataram, NTB, Jumat (12/11/2021). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama pemerintah daerah dan instansi vertikal serta para pengusaha menyusun strategi percepatan dan penguatan komoditas ekspor nontambang yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

Penyusunan strategi tersebut dibahas dalam grup diskusi terfokus dengan tema "Percepatan dan Penguatan Ekspor Komoditas Nontambang" di Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, di Mataram, Jumat.

Dalam paparannya, Kepala Kantor Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menyebutkan terdapat tiga faktor kunci dalam mendorong pemulihan ekonomi NTB. Pertama, vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan COVID-19.

Kedua, kondisi pemulihan ekonomi harus direspon dengan tetap optimis dan jeli menangkap peluang, utamanya untuk mengembangkan pasar ekspor nontambang sebagai mesin baru penggerak ekonomi di NTB.

Ketiga, kata dia, komoditas nontambang yang mendominasi ekspor NTB saat ini, antara lain ekspor nontambang untuk kelompok komoditas ikan dan udang, perhiasan/permata, daging dan ikan olahan, buah-buahan serta kopi, teh, dan rempah-rempah.

"Sehingga, pendampingan dan pembinaan end-to-end process kepada pelaku untuk komoditas ekspor nontambang sangat esensial untuk menghasilkan hasil produk nontambang yang berkualitas ekspor," katanya.

Ia mengatakan dalam mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ekspor, pihaknya terus berupaya melakukan pendampingan secara end to end process dari hulu ke hilir.

Selain itu, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) memberikan bantuan kepada pelaku UMKM agar mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas produknya.

BI Provinsi NTB juga melakukan fasilitasi promosi perdagangan untuk UMKM potensial ekspor, di antaranya melalui fasilitasi one on one meeting secara virtual. Selain itu, mengikutsertakan UMKM pada pameran di luar negeri.

"Bank Indonesia siap untuk memberikan dukungan penuh dan fasilitasi untuk terus meningkatkan produk unggulan ekspor nontambang untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas dan bersifat inklusif," kata Heru.

Ia menjelaskan hasil tindak lanjut dari diskusi tersebut akan menjadi rumusan untuk menyusun strategi yang sifatnya dapat memberikan solusi yang berdimensi jangka pendek, menengah dan panjang.

Selain itu, akan menjadi rumusan program yang terintegrasi dengan melibatkan para pihak terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing lembaga yang secara tegas dan jelas serta dan memetakan points of improvement untuk strategi pada 2022.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi NTB, Balai Karantina Pertanian, Balai Karantina Perikanan, Bea Cukai, Garuda Indonesia, Pelindo, Angkasa Pura, dan Pos Indonesia, serta instansi lainnya yang tergabung dalam tim "NTB Genjot Ekspor" serta seluruh pelaku ekspor berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor.