Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dengan adanya Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi tempat pergelaran ajang balapan Idemitsu Asian Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) 2021 serta MotoGP 2022 agaknya akan membawa peluang untuk kemajuan pariwisata dan lahirnya para pebalap muda di Indonesia atau NTB khususnya.
"Kehadiran Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok ini merupakan peluang besar untuk melahirkan pebalap- pebalap unggulan di tingkat nasional dan berprestasi di kejuaraan Internasional," kata Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB, M Nur Haedin di Praya, Lombok Tengah, Ahad (14/11).
Ke depan, kata Edo nama akrab sapaanya itu mengatakan dengan telah selesainya pembangun sirkuit dengan panjang 4,31 kilometer dengan 17 tikungan tersebut, menjadi pekerjaan rumah (PR) semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah serta IMI NTB dalam memanfaatkan peluang yang ada untuk menyiapkan pebalap muda yang berbakat.
"Selain menyiapkan untuk meningkatkan ekonomi dan kebangkitan pariwisata, IMI NTB khususnya dalam menyiapkan dan melakukan pembinaan pebalap usia dini yang berbakat," katanya.
Ia menjelaskan, adanya Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok yang saat ini menjadi tempat penyelenggaraan IATC tanggal 12-14 November dan WSBK tanggal 19-21 November 2021 serta MotoGP bulan Maret Tahun 2022, IMI NTB akan menyusul program kerja untuk mencari pebalap usia dini yang berprestasi atau berbakat.
"Untuk menyambut Sirkuit Mandalika ini, tentunya IMI NTB harus siapkan pebalap usia dini berbakat," katanya.
Para pebalap usia dini yang berbakat tersebut ke depannya akan dilatih serius supaya mereka kedepannya bisa berlaga di Idemitu Asia Talent Cup atau MotoGP Junior, Wolrd Superbike, Moto2 dan Moto3, bahkan sampai dengan MotoGP.
"Kita akan latih dan bina mereka dengan lebih serius dan dukungan semua pihak," katanya.
Selain mencari bibit pebalap usia dini, IMI NTB juga akan terus melakukan pembinaan terhadap para pebalap yang sudah memiliki prestasi Nasional saat ini.
"Mereka yang telah berprestasi akan dimatangkan untuk berlaga dikejuaraan Internasional," katanya.
Butuh dukungan
Menurutnya, apa yang direncanakan atau diikhtiarkan itu akan bisa terwujud dengan adanya dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi NTB, swasta dan yang terpenting itu dukungan dari masyarakat NTB.
"Ke depan kami optimistis akan bisa melahirkan para pebalap dunia dari NTB," katanya.
Pecinta balap motor di NTB saat ini cukup banyak dan telah ada beberapa pebalap usia dini yang terlihat bakal jadi unggulan baik itu dalam kejuaraan nasional maupun internasional.
"Usia mereka itu masih di bawah 15 tahun, ini yang akan kita bina dan latih terus supaya menjadi pebalap berbakat dan bisa membawa nama baik NTB maupun Indonesia di tingkat dunia," katanya.
Sebelum adanya Sirkuit Mandalika itu, pihaknya juga telah mencari maupun mengkader dan melihatnya saat kejuaraan balap motor yang digelar dengan program IMI.
"Kaderisasi pebalap terus kita lakukan," katanya.
Labih lanjut, ia mengatakan, melihat adanya potensi pebalap usia dini itu perlu keberpihakan dalam menyiapkan dana sebagai investasi untuk prestasi puncak di tingkat nasional maupun internasional.
"Pebalap dilatih teprogram terus diberi kesempatan dengan anggaran yang memadai dalam mengkikuti "try out" maupun kejuaraan nasional dan internasional," katanya.
Selain membutuhkan dukungan dana, sarana dan prasarana atau peralatan bertanding yang memadai harus tersedia. Sehingga NTB kedepan bisa memiliki pebalap handal dan bisa membawa nama baik NTB di tingkat Nasional dan Internasional.
"Masa NTB punya sirkuit kelas dunia, tidak bisa lahirkan pembalap dunia," katanya.
Selama ini kendala dalam melakukan pembinaan, karena dukungan dana yang minim karena olahraga balap motor itu mahal sehingga perlu kesungguhan dari pemerintah daerah dan sponsor-sponsor lainnya.
"Balap motor itu mahal, jika ingin liat pembalap NTB tampil di level Internasional harus ada dukungan dana yang kuat," katanya.
Ia mengatakan, IMI NTB tengah proses pendekatan dengan sponsor-sponsor untuk mengangkat reputasi para pebalap di Provinsi NTB di kancah nasional.
"Apalagi dengan kehadiran sirkuit Internasional dan digelarnya event IATC, WSBK dan MotoGP di Mandalika menjadi peluang besar dalam melahirkan pebalap berbakat," katanya.
Selama ini dana pembinaan bagi pebalap berbakat itu berasal dari orang tua pebalap dan klubnya sendiri serta beberapa sponsor, sehingga IMI NTB bisa memberikan memberi ruang uji kemampuan lewat kejuaraan yang diprogram IMI.
"Meskipun demikian, keberhasilan di PON Papua 2021 bukti kalau sumber daya manusia (SDM) para pebalap NTB bagus, walau dana terbatas, peralatan serba bekas, tapi bisa 'fight' dengan tim- tim besar di Jawa dan bisa raih medali emas," katanya.
Apalagi ada dukungan dana yang kuat dan peralatan baru semua, NTB bisa melahirkan pebalap untuk bertanding ditingkat Nasional dan Internasional seperti MotorGP Junior atau WSBK," katanya.
Asa pecinta motor
Ketua Club Motor Vespa (Move) Lombok NTB, Bramantyo mengatakan, Sirkuit Pertamina Mandalika telah menjadi tempat balapan IATC dan WSBK dan akan membawa dampak yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun kemajuan pariwisata di NTB.
"Ke depan akan bisa mendongkrak ekonomi masyarakat NTB," katanya.
Ia mengatakan ke depan yang harus dipersiapkan adalah bagaimana dalam penyelenggaraan ajang balapan itu bisa berkolaborasi dengan para pecinta motor atau klub-klub motor, dengan harapan para klub motor itu bisa ikut andil dalam mendukung pelaksanaan ajang balapan di Sirkuit Pertamina Mandalika.
"Bagaiama klub motor itu harus dilibatkan, meskipun itu di luar area balapan," katanya.
Ia mencontohkan pada saat balapan digelar, pihak penyelenggara bisa mengadakan pameran pecinta motor, kontes motor atau Mobil di area luar Sirkuit sebelum balapan dimulai.
"Artinya bisa menjadi bagian dari acara untuk mendukung ajang balapan tersebut," katanya.
Dengan demikian, para pecinta motor di NTB itu bisa merasakan hiporia dengan adanya balapan di Sirkuit Mandalika, karena tidak semua bisa masuk ke area tersebut tanpa memiliki tiket.
"Intinya kami harapkan ada kegiatan yang melibatkan para klub motor," katanya.
Ia juga menyampaikan, Club Move Lombok Scuter Metic Vespa itu berdiri 2017 dengan jumlah anggota 30 orang, mereka berasal dari semua Kabupaten Kota di NTB.
"Klub motor itu memiliki jaringan yang luas tidak hanya di daerah, tapi sampai pulau Jawa sehingga bisa dilibatkan dalam promosi balapan yang digelar di Sirkuit Pertamina Mandalika," katanya.
Humas All New Honda PCX Community (AHPC) Indonesia Yuhdi Arman mengatakan, pembangunan Sirkuit Pertamina Mandalika ini sangat luar dan kebanggaan masyarakat NTB khususnya, apalagi ini sekelas MotoGP, di NTB saja penggemarnya sangat banyak.
"Sirkuit ini akan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata dan jasa lainnya, semoga memberikan dampak yang positif ke depannya," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya balapan di Sirkuit Mandalika itu sebagian warga bisa nonton langsung di sirkuit, walau terkendala dengan harga tiket yang agak mahal.
Meskipun harga tiket mahal, para pecinta motor atau komunikasi club tetap berupaya untuk bisa menonton balapan kelas dunia tersebut di daerah sendiri dan menjadi sejarah bagi masyarakat NTB.
"Kita berharap komunitas motor itu diundang saat pembukaan kegiatan, sehingga suasa balapan semakin terasa," katanya.
Ia juga berharap kepada penyelenggara supaya diberikan harga tiket murah kepada para anggota club motor atau perwakilan, namun paling baik itu diberikan gratis bagi masyarakat NTB.
"Itu harapan kami ke depan," katanya.
Menurutnya, perhatian pemerintah daerah terhadap komunitas klub motor selama ini sangat kurang, sehingga dengan adanya Sirkuit Mandalika itu kedepanya keberadaan club motor bisa diperhatikan supaya mereka bisa berkontribusi untuk kemajuan pembangunan di NTB.
"Kami berharap supaya ada perhatian pemerintah terhadap keberadaan club motor. Ketika ada ajang balapan kita diundang untuk bisa meramaikan dan menyukseskan kegiatan tersebut," katanya.
Asa pecinta otomotif terhadap Sirkuit Mandalika
Untuk menyambut Sirkuit Mandalika ini, tentunya IMI NTB harus siapkan pebalap usia dini berbakat