KAPOLDA: BELUM ADA GERAKAN NII DI NTB

id

     Mataram, 8/6 (ANTARA) - Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen Polisi Arif Wachyunadi, menegaskan bahwa hingga kini belum ada gerakan Negara Islam Indonesia di wilayah itu.

     "Saya lihat belum ada itu, semuanya masih Merah Putih dan masih Pancasila," kata Arif ketika ditanya tentang hasil pengamatan polisi terhadap gerakan Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Rabu.

     Namun, Kapolda NTB itu enggan mengomentari lebih jauh kemungkinan gerakan NII menyebar di kampus dan lembaga pendidikan lainnya.

     Ia memilih meninggalkan kerumunan wartawan ketika pertanyaan-pertanyaan mengarah kepada kemungkinan gerakan NII menyebar di kalangan generasi muda di wilayah NTB.

     Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTB Didiek Darmanto, yang didampingi Asiten Intelijen Kejati NTB Nanang Sigit Yulianto, mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan upaya deteksi dini terhadap gerakan Negara Islam Indonesia yang rentan menibulkan keresahan dalam kehidupan bermasyarakat.

     "Deteksi dini terus dilakukan dan ditingkatkan serta terkoordinasi dalam kerangka Kominda (Komunitas Intelijen Daerah)," ujarnya.

     Intelijen Kejati NTB, kata Didiek, juga merupakan bagian dari Kominda NTB sehingga berkewajiban mengawasi dan memantau setiap gerakan yang terindikasi hendak merongrong wibawa negara.

     Karena itu, dia mengimbau berbagai komponen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pengaruh gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

     Sementara itu, Nanang mengatakan, pengawasan terhadap gerakan NII dilakukan di berbagi kampus karena dikhawatirkan gerakan yang melakukan pencucian otak itu menyasar generasi muda penerus bangsa atau kaum intelektual di perguruan tinggi.

     "Tentu ada orang Kominda yang memantau di kampus-kampus, dan bila perlu di sekolah-sekolah. Tetapi saya tidak bisa menjelaskan secara detail agar tidak mengganggu kerja intelijen," ujarnya.

     Menurut dia, dengan adanya gerakan NII, maka Kominda dituntut untuk meningkatkan koordinasi agar dapat saling berbagi informasi.

     Apalagi, salah seorang korban NII merupakan putera daerah NTB sehingga patut diantisipasi agar tidak ada korban lainnya.

     "Tetapi, kami juga mengimbau masyarakat untuk membantu kelancaran tugas Kominda dalam mengawasi gerakan-gerakan yang mengarah kepada aksi terorisme itu," ujarnya. (*)