Mataram, 12/7 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong pembangunan karakter bangsa melalui program kebaharian yang menekankan cinta bahari sebagai bagian dari kegiatan cinta Tanah Air.
"Seminar ini diselenggarakan untuk mendorong pembangunan karakter bangsa melalui cinta bahari," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ridwan Syah, pada pembukaan seminar sehari yang mengedepankan Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Kecintaan Bahari, di Mataram, Selasa.
Tampil sebagai pembicara kunci pada seminar tersebut yakni Deputi III (Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga) Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Sudrajat Rasyid, yang memaparkan "Membangun Karakter Bangsa Melalui Semangat Kewirausahaan".
Pembicara kunci lainnya yakni Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang juga Pemred Harian Terbit yakni Tarman Azzam, yang memaparkan "Peran Media Dalam Menumbuhkan Kecintaan Bahari Nasional".
Direktur Kemitraan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) James Pardede, juga tampil sebagai pembicara mewakili Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Freddy H. Tulung.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bidang Komunikasi dan Media Massa Henry Subiakto, juga tampil sebagai pembicara kunci pada seminar yang dihadiri unsur pemerintahan, tokoh masyarakat dan insan pers itu.
Ridwan mengatakan, peran dan fungsi lembaga komunikasi sosial dan media massa antara lain sebagai wahana pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan karakter bangsa, yang dapat memberikan kontribusi besar sebagai upaya pengembangan wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme dan cinta Tanah Air, khususnya di NTB.
Pembangunan nasional yang selama ini dilaksanakan, telah menunjukkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat, namun hingga kini masih terdapat masalah dan tantangan yang belum terselesaikan, salah satunya adalah karakter bangsa yang mengalami pergeseran.
"Karakter bangsa merupakan pilar penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya di Indonesia yang terdiri atas berbagai SARA. Oleh karena itu, perhatian terhadap pembangunan karakter bangsa harus selalu terjaga," ujarnya.
Ridwan mengakui, saat ini terdapat suatu fenomena, dimana keseharian masyarakat belum menunjukkan perilaku yang sejalan dengan karakter bangsa yang dijiwai oleh falsafah pancasila.
Dengan memperhatikan situasi dan kondisi karakter bangsa, pemerintah mengambil inisiatif untuk memprioritaskan pembangunan dan pengembangan karakter bangsa sebagai arus utama pembangunan nasional.
Pembangunan karakter bangsa memiliki urgensi yang sangat luas dan bersifat multi dimensional serta harus diaktualisasikan secara nyata dalam bentuk aksi nasional, memantapkan landasan spiritual, moral dan etika pembangunan bangsa sebagai upaya untuk menjaga jati diri bangsa dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
"Itu sebabnya kecintaan bahari sebagai salah satu strategi pembangunan karakter bangsa memiliki fungsi yang sangat strategis," ujarnya.
Menurut dia, penyelenggaraan aktifitas kebaharian merupakan salah satu bentuk strategis untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada generasi penerus bangsa.
Di era kemajuan teknologi informasi saat ini, masyarakat tidak bisa menutup diri dari akses informasi yang memberikan beragam informasi yang berpotensi menggeser pola pikir dan perilaku masyarakat.
Namun, penyaringan dari berbagai dampak tersebut perlu dilakukan, salah satunya melalui pembangunan sistem pendidikan yang memungkinkan keseimbangan antara kualitas akademik dan pendidikan karakter, jiwa patriotisme dan cinta tanah air.
"Hal tersebut sangat penting, agar sejak dini masyarakat tidak hanya terbentuk sebagai masyarakat yang cerdas dan pintar secara akademik tetapi juga memiliki kepribadian serta karakter bangsa yang kuat," ujarnya. (Devi/*)