Guru di tiga gili prioritas vaksinasi penguat

id Vaksinasi Booster,Tiga Gili,Lombok Utara

Guru di tiga gili prioritas vaksinasi penguat

Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Lombok Utara Adnan. (ANTARA/Awaludin)

Lombok Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, memprioritaskan para guru yang mengajar di tiga gili atau pulau untuk mendapatkan vaksin penguat sebagai upaya mempertahankan status bebas pandemi COVID-19 di kawasan wisata tersebut.

"Tenaga pengajar di tiga gili akan kami prioritaskan karena kita tahu itu kawasan wisata. Jangan sampai akibat belum divaksinasi penguat menjadi salah satu alasan para wisatawan untuk tidak berkunjung," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Lombok Utara Adnan, di Lombok Utara, Selasa.

Ia mengatakan tenaga pengajar yang menjadi prioritas di kawasan wisata tiga gili Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, yakni SD Negeri 1 Gili Indah di Gili Air, SD Negeri 2 Gili Indah di Gili Trawangan, dan SD Negeri 3 Gili Indah di Gili Meno.

Adnan belum memastikan kapan pelaksanaan vaksinasi penguat itu akan diberikan, namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Lombok Utara dan dinas kesehatan, terkait data para guru yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 tahap satu dan tahap dua.

Dia menyebutkan jumlah guru SD dan SMP di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 1.221 orang yang tersebar di lima kecamatan, yakni Pemenang, Tanjung, Gangga, Kayangan, dan Bayan.

Berdasarkan laporan, dari seluruh guru yang ada, katanya, hanya dua orang yang belum mendapatkan vaksinasi tahap pertama dan kedua.

Hasil pendataan tersebut, menurut dia, nantinya menjadi acuan untuk melakukan vaksinasi penguat bagi tenaga pengajar di Kabupaten Lombok Utara.

"Sekarang tergantung dari kesiapan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, kami menunggu kapan siapnya dan kami akan membuat jadwal untuk masing-masing unit pelaksana teknis dinas (UPTD)," ujarnya.

Terkait dengan proses pembelajaran tatap muka, Adnan mengatakan semua sekolah belum menerapkan 100 persen guna mencegah penularan COVID-19.

Hingga saat ini, kata dia, masing-masing sekolah masih melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas, sesuai dengan arahan dari pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan pandemi COVID-19 semakin mereda, sehingga proses pembelajaran tatap muka secara penuh bisa dilakukan pada Februari nanti," katanya.