GURU TIGA SDN LOMBOK TIMUR MOGOK NGAJAR

id

          Lombok Timur, NTB, 8/9 (ANTARA) - Sejumlah guru di tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) daerah terpencil di Desa Bilepetung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, melakukan aksi mogok mengajar.         Para guru SDN terpencil yang melakukan aksi mogok mengajar itu adalah guru dari SDN 1, 2 dan 3 Desa Bilepetung, Kecamatan Sembalun. Akibat aksi tersebut, ratusan siswa tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar.         Camat Sembalun H. Rifaan saat dikonfirmasi ANTARA, Kamis, membenarkan bahwa penyebab terjadinya aksi mogok mengajar tersebut, karena para guru itu tidak mendapat tunjangan khusus guru terpencil yang berasal dari pemerintah pusat masing-masing sebesar Rp800.000 per bulan.         Akibat aksipara guru tersebut ratusan siswa terpaksa tidak bisa melakukan aktivitas proses mengajar seperti biasanya, sehingga para siswa terpaksa memilih pulang lebih awal.         Sementara itu, pihak Unit Pelayanan Tehnis Terpadu (UPTD) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kecamatan Sembalun bersama pengawasnya sedang melakukan pengecekan atas aksi mogok yang dilakukan para guru terpencil di Kecamatan Sembalun tersebut.          "Terjadinya aksi mogok mengajar guru terpencil di tiga SDN Sembalun tersebut, karena adanya kecemburuan sosial antara guru yang mendapatkan tunjuangandan tidak," tegas Rifaan.          Ia sangat menyayangkan aksi mogok yang dilakukan oleh para guru itu, karena tindakan itu tidak akan menyelesaikan permasalahan yang ada karena justru akan membuat permasalahan baru.          "Apalagi guru terpencil tersebut berstatus sebagai pegawai negeri sipil, sangat tidak terpuji sekali, kalau sampai melakukan aksi mogok seperti itu yang menelantarkan anak muridnya," katanya.          Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Timur H.M.Suruji menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan petugas UPTD Dikpora Kecamatan Sembalun untuk mendata guru terpencil  yang tidak masuk mengajar pada hari ini, untuk kemudian dilaporkan kepada Dikpora Lombok Timur.          Ia menyebutkan bahwa jumlah guru terpencil yang ada di Kabupaten Lombok Timur tercatat sebanyak 400 orang, sedangkan yang mendapat tunjangan khusus guru terpencil di bawah 100 orang, dengan masing-masing orang mendapatkan uang tunjangan khusus sebesar Rp800.000 perbulan.          "Yang jelas guru yang tidak mendapat tunjangan khusus ini akan diusulkan pada tahun berikutnya, secara bergantian sehingga nantinya semuanya bisa mendapatkan tunjangan khusus dari pemerintah pusat," tandas Kadis Dikpora Lombok Timur, H.M.Suruji. (*)