Mataram (ANTARA) - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) Kombes Pol Artanto mengajak segenap komponen masyarakat untuk mendukung penghentian aksi teror panah yang menjadi momok menakutkan dalam dua bulan terakhir di Kabupaten dan Kota Bima.
"Sebenarnya polisi sudah melakukan banyak upaya untuk mengatasi hal ini. Mulai dari upaya preemtif, preventif hingga represif sekalipun. Namun, semua itu belum juga bisa menghentikan permasalahan," kata Artanto dikutip melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Sabtu.
Karena itu, Artanto mewakili jajaran yang bertugas di wilayah hukum Kabupaten dan Kota Bima berharap dukungan dan keterlibatan segenap komponen masyarakat, termasuk meminta perhatian dari pemerintah.
"Mari kita dudukkan bersama, melihat apa yang menjadi biang persoalan dan bagaimana solusi pergerakannya," ujar dia.
Dalam dua bulan terakhir, polisi mencatat ada ratusan anak panah dan ketapel yang menjadi barang sitaan. Pelakunya banyak berasal dari golongan anak yang masih berstatus pelajar SMP hingga SMA.
Terakhir, Jumat (22/4), Tim Puma Satreskrim Polres Bima menangkap empat anak muda dengan tiga di antaranya masih di bawah umur. Mereka ditangkap karena diduga melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang dan panah.
Berita Terkait
Brimob menggalakkan operasi cipta kondisi di tengah teror panah di Bima
Selasa, 26 April 2022 23:02
Koster-Giri menang Pilkada Bali berkat dukungan masyarakat adat
Minggu, 1 Desember 2024 12:21
Ketum PSSI Erick minta masyarakat doakan timnas berikan terbaik hadapi Uzbekistan
Senin, 29 April 2024 5:27
Menkominfo meminta dukungan masyarakat bantu berantas judi online
Jumat, 26 April 2024 7:02
Dukungan PSI tinggi karena masyarakat butuh perubahan
Rabu, 6 Maret 2024 21:46
Bukti dukungan masyarakat NTB terhadap pertumbuhan Bank NTB Syariah
Selasa, 6 Februari 2024 7:41
Timnas AMIN meminta masyarakat jangan malu-malu tunjukkan dukungan
Selasa, 23 Januari 2024 6:17
Pemilu 2024, Polda NTB minta masyarakat laporkan anggota terlibat politik praktis
Senin, 8 Januari 2024 16:35