Dompu, NTB 17/9 (ANTARA) - Bencana kebakaran di pasar Bawah Dompu, Nusa Tenggara Barat Sabtu dini (17/9) hari menghanguskan toko yang menjual sepatu dan aksesoris telpon seluler, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut saksi mata Dedy Irawan (29), warga Lingkungan Kota Baru Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu yang juga pemilik toko di Dompu Sabtu, kebakaran tersebut diduga akibat sambungan listrik yang menggunakan plastik biasa.
"Pagi hari sebelum kebakaran, ada petugas PLN yang melakukan penyambungan kabel di toko itu dengan menggunakan plastik biasa, bukan isolasi. Berkali-kali kami mengingatkan tapi yang bersangkutan menyatakan tidak apa-apa," kata Maryam (46), tetangga korban yang kebetulan tinggal di samping toko tersebut.
Ia mengatakan, sejak sore hingga malam berkali-kali alat pembatasan meteran listrik di toko itu kembali akibat konsleting. Bahkan saat malam hari menjelang tengah malam terdengar ada suara ledakan di dalam toko itu.
"Karena merasa takut, saya mencoba keluar untuk menyelamatkan diri, namun sesampai di luar toko tepatnya di jalan Cakalang saya melihat api telah melalap atap toko tersebut," katanya.
Maryam mengaku dari jarak 100 meter terlihat sekumpulan warga yang sedang ngobrol yang dimintai pertolongan untuk memadamkan api.
Sekitar 15 menit, tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Dompu datang untuk memadamkan api.
Hingga pagi, masih terlihat kepulan asap di dalam rumah toko (ruko) 4 X 7 meter yang hangus terbakar. Polisi masih memasang garis polisi, untuk mengamankan lokasi.
Berkat kesigapan petugas pemadam kebakaran menyebabkan api tidak merembet ke toko di sekitarnya kendati jarak antar satu toko dengan yang lainnya cukup berdekatan.
Kapolres DOmpu AKBP Agus Nugroho yang dikonfirmasi mengatakan, dugaan sementara terbakarnya toko itu akibat hubungan arus pendek.
"Kita masih melakukan penyelidikan, tapi dugaan sementara akibat hubungan arus pendek," katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (*)