Surabaya, 21/12 (ANTARA) - Pengeroposan tulang (osteoporosis) bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin.
"Penerapan gaya hidup sehat seharusnya bisa dilakukan masyarakat
Indonesia sejak usia remaja," kata pembicara seminar "Osteoporosis", dr Amang Surya P, SpOG, di Surabaya, Sabtu (20/12).
Amang menjelaskan, masyarakat perlu melakukan pola hidup sehat,
seperti rajin mengonsumsi sayuran, susu, berolahraga teratur,
hingga meminum vitamin sesuai kebutuhan tubuh.
Bahkan, dia menyarankan, ada baiknya jauh hari masyarakat mulai
mengurangi kebiasaan mengonsumsi kopi, mengingat kandungan
kafeina di dalam secangkir kopi bisa berpotensi menyebabkan
tulang keropos.
"Tulang keropos merupakan penyakit yang gejalanya sering tidak
disadari masyarakat. Umumnya banyak diderita wanita di atas usia
50 tahun. Di Indonesia, satu dari tiga wanita sangat berpotensi
mengidap penyakit ini," katanya menjelaskan.
Ia menambahkan, biasanya kesadaran mengidap tulang keropos baru
disadari setelah di stadium terparah, misal, ketika si pasien
patah tulang tanpa dia sadari penyebabnya. Penyakit tulang
keropos berasal dari beragam faktor, bisa karena faktor keturunan
(genetik), seks, ras, dan usia.
"Secara ras, wanita pemilik kulit putih asal Eropa cenderung
mudah terkena penyakit ini. Di lain pihak, karena paparan sinar
matahari sering menerpa wanita di benua Asia, kemungkinan mereka
terkena osteoporosis sangat kecil," ujarnya.
Di sisi lain, justru kemungkinan mengidap tulang keropos semakin
besar pada wanita Asia karena faktor kurangnya asupan kalsium per
hari yang harus dikonsumsi oleh mereka.
"Rata-rata tingkat konsumsi kalsium wanita Asia 250 miligram per
hari. Sementara, kebutuhan wanita normal 1.200 mg/hari. Khusus
wanita hamil, disarankan mengonsumsi kalsium lebih dari 2.000
mg/hari," paparnya.
Amang menyarankan, pola hidup sehat dilakukan semua pihak, baik
itu wanita maupun pria. "Pria juga mungkin dapat terkena penyakit
tulang keropos jika mereka kurang bisa menjaga kebutuhan kalsium
pada tubuhnya," katanya.
Ia mengatakan, peluang wanita terkena tulang keropos 38 persen,
sedangkan pada pria sekitar 28 persen.(*)