Chicago (ANTARA) - Emas merosot lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari keempat berturut-turut, karena investor mempertimbangkan data inflasi Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 10,2 dolar AS atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 1.807,30 dolar AS per ounce.
Emas berjangka melemah 3,70 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.817,50 dolar AS pada Rabu (29/6/2022), setelah merosot 3,60 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.821,20 dolar AS pada Selasa (28/6/2022), dan tergerus 5,5 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1,824,80 dolar AS pada Senin (27/6/2022).
Ketika perdagangan ditutup untuk Juni, emas telah turun lebih dari 8,0 persen untuk kuartal kedua, membukukan kinerja tiga bulan terburuk sejak kuartal pertama 2021. Untuk Juni sendiri, emas berkurang lebih dari 2,0 persen, melengkapi kerugian bulan ketiga berturut-turut.
Departemen Perdagangan AS melaporkan Kamis (30/6/2022) bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, ukuran tekanan inflasi, naik 0,6 persen pada Mei bulan ke bulan, dan 6,3 persen tahun ke tahun, keduanya lebih baik dari ekspektasi pasar.
Baca juga: Emas jatuh 5,5 dolar tertekan ekonomi AS lebih kuat
Data ekonomi lainnya yang dirilis Kamis (30/6/2022) mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS yang disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 25 Juni mencapai 231.000, turun 2.000 dari level revisi minggu sebelumnya.