Desa Wisata Bilebante, "Spot Healing" di Lombok Tengah Nan Asri

id Desa Wisata Bilebante,Lombok Tengah,Pulau Lombok

Desa Wisata Bilebante, "Spot Healing" di Lombok Tengah Nan Asri

Dua orang wisatawan menikmati panorama alam persawahan di Desa Wisata Bilebante, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-Nur)

Mataram (ANTARA) - Jika berbicara mengenai keindahan Indonesia pasti kita akan senantiasa disuguhkan oleh beragam destinasi.  Kali ini BCA ingin mengajak masyarakat untuk mengunjungi Desa Wisata Bilebante yang merupakan salah satu desa di Lombok Tengah dengan kekayaan alam dan budaya yang unik.

Desa wisata ini merupakan salah satu desa wisata yang memiliki jarak tempuh cukup dekat dengan kawasan area MotoGP Mandalika. Terletak di Kecamatan Pringgarata, Nusa Tenggara Barat, Desa Bilebante memiliki alam yang asri, meskipun dahulu pernah menjadi tempat penggalian pasir.

Desa Bilebante meliputi area sawah seluas 212 hektare dan kebun 87 hektare. Meksipun lokasi desa ini cukup jauh dari laut, terdapat keunikan yang menjadi daya tarik juga yaitu budidaya rumput laut yang dilakukan di area persawahan.

Wisatawan yang berkunjung dapat mengunjungi berbagai atraksi menarik antara lain :

- Menikmati Spa ala Bilebante, wisatawan dapat menikmati pijatan relaksasi tradisional di tengah persawahan yang diberikan oleh terapis lokal yang telah tersertifikasi.

Perawatan ini sangat cocok untuk wisatawan yang ingin meremajakan tubuh setelah beraktivitas padat sehari-hari. Paket yang ditawarkan juga memiliki penawaran yang ekonomis. Penduduk desa telah mendapatkan edukasi menjadi terapis spa, mengelola kebun herbal, hingga mengolah dan menyajikan minuman kesehatan.

- Eksplor Persawahan di Desa, Kawasan desa yang masih relatif hijau dan asri, Desa Wisata Bilebante menyuguhkan tempat-tempat berkeliling dengan pemandangan sawah dan alam sekitarnya yang indah. Wisatawan dapat berkeliling menggunakan sepeda, motor ATV, atau berjalan kaki untuk menikmati pemandangan yang masih asri. DI sekitar sawah tersedia juga spot foto menarik untuk para pengunjung.

- Makanan Khas Serabi Rumput Laut. Makanan ini merupakan makanan unik khas Desa Wisata Bilebante. Makanan ini pun diolah dari hasil budidaya rumput laut yang dilakukan di area persawahan. Makanan dengan rasa lezat dan menyehatkan ini dapat ditemukan dengan mudah di Desa Bilebante.

Sebagai institusi perbankan nasional di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) senantiasa berkomitmen menghadirkan nilai tambah bagi nasabah maupun masyarakat Indonesia.

Pada 2021, perseroan menyelenggarakan BCA Desa Wisata Award, sebuah sarana yang memberikan kesempatan bagi desa wisata di Indonesia mempromosikan potensi wisata yang dimilikinya. Sebanyak 464 desa wisata mengikuti kompetisi tersebut, dan Desa Wisata Bilebante menjadi juara kedua untuk Kategori Alam.

Dengan kehadiran BCA Desa Wisata Award, BCA ingin menunjukkan kepada masyarakat Indonesia akan keindahan dan potensi dari desa-desa wisata yang ada dan mengajak masyarakat untuk mengunjungi desa wisata yang ada. EVP CSR BCA Inge Setiawati mengungkapkan “Keindahan yang dimiliki desa-desa wisata di Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus dari kita semua.

BCA mengajak wisatawan lokal khususnya untuk mengunjungi desa wisata dan turut membantu perekonomian warga lokal di desa.

Sebagai tambahan informasi, Program Solusi Bisnis Unggul merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki oleh BCA untuk pembinaan terhadap UMKM, komunitas dan desa yang mempunyai potensi pariwisata & edukasi budaya. BCA melalui program Bakti BCA sudah mengembangkan 12 desa wisata binaan yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Bali.

“Kawasan Desa Wisata Bilebante sebagai salah satu pemenang BCA Desa Wisata Awards, telah melalui berbagai rangkaian seleksi. Jadi telah kami pastikan Kawasan wisata ini akan memberikan pengalaman wisata yang berkesan. BCA pun senantiasa memberikan pendampingan intensif untuk pengembangan pengurus desa agar mampu melestarikan kawasannya. Hal ini kami lakukan juga sebagai bentuk dorongan terhadap pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi warga lokal,” kata Inge.