Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) mendorong perkembangan investasi hijau di seluruh kabupaten yang berpotensi untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan kedepannya.
Sekjen APKASI Adnan Purichta Ichsan saat mengisi diskusi di Jakarta, Rabu, mengatakan pembahasan investasi hijau saat ini sudah merambah di tingkat global karena bermanfaat untuk menjaga kelangsungan lingkungan.
"Kami sangat mendukung diskusi seperti ini, karena membantu memperluas wawasan kami dan lebih terarah untuk melengkapi diri terhadap potensi investasi hijau yang masuk ke daerah. Tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia pun mengharapkan adanya koordinasi antar pemangku kepentingan agar daya saing dan kapasitas daerah mampu mengakses peluang insentif pendanaan dan investasi hijau yang berguna untuk pengembangan daerah.
Baca juga: Sektor pariwisata diyakini mendorong pemulihan ekonomi di daerah-daerah
Sebelumnya, untuk menyongsong perhelatan G20, Kementerian Investasi/BKPM telah menyusun Panduan Investasi Berkelanjutan (Sustainable Investment Guidance - SIG) berdasarkan standar Environment, Social, Governance (ESG).
ESG merupakan panduan bagi industri di Indonesia dalam menjalankan proses kegiatan usaha, sekaligus meningkatkan kapasitas dan daya saing merespon kebutuhan pasar.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan menyampaikan terdapat 47 proyek investasi berkelanjutan senilai kurang lebih Rp150 triliun yang telah dipetakan untuk memudahkan investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi di Indonesia.
"Panduan ESG untuk memastikan agar investasi yang masuk ke Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan UMKM dengan melalui gerakan kolektif untuk mendorong pertumbuhan ekosistem investasi hijau skala besar dan UMKM di Indonesia,” katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Timur mempromosikan potensi di pameran APKASI Otonomi EXPO
Indra menambahkan setidaknya dalam lima tahun ke depan, terdapat setidaknya 100 bisnis berkelanjutan dalam berbagai skala yang terkait dengan yurisdiksi dengan hutan/gambut/ekosistem penting dengan investasi mencapai 200 juta dolar AS.
Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi dan Hubungan Luar Negeri KADIN Shinta Kamdani menyampaikan pemangku kepentingan terkait dan pemerintah telah mendukung proyek investasi berkelanjutan di forum Business 20 (B20).
"Kami ingin agar pertumbuhan green business nantinya bisa memberi ruang luas tidak hanya bagi perusahaan skala besar tetapi juga UMKM baik di pusat maupun daerah," katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi hijau yang didorong sektor bisnis akan menciptakan ketangguhan perekonomian karena keterlibatan UMKM menjadi perhatian besar B20 Indonesia.