2.862 PENDUDUK NTB TERSERANG MALARIA

id

     Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah penderita malaria di daerah ini selama 2011 mencapai 2.862 orang, berkurang dibandingkan 2010 sebanyak 8.926 orang.

     "Penurunan jumlah penderita malaria pada 2011 cukup drastis. Itu hal yang positif, ada kemajuan dalam upaya menekan jumlah kasusnya," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Made Suadnya di Mataram, Jumat.

     Ia menyebutkan, para penderita malaria terdiri atas laki-laki sebanyak 1.692 orang dan perempuan 1.172 orang. Dari jumlah penderita perempuan, sebanyak 53 orang di antaranya dalam kondisi hamil.

      Para penderita penyakit yang disebabkan oleh parasit "plasmodium" itu tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB, yakni Kota Mataram lima orang, Kabupaten Lombok Barat 253 orang, Lombok Tengah 65 orang, Lombok Timur 274 orang dan Lombok Utara 134 orang.

     "Sementara di Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 302 orang, Sumbawa 658 orang, Dompu 307 orang, Bima 842 orang dan Kota Bima  22 orang," katanya.

     Suadnya mengatakan, sebanyak 2.850 orang dari total penderita yang terdata sudah mendapat penanganan medis dan diberikan obat "artesunate combination therapy" (ACT), sedangkan 12 orang non-ACT.

     "ACT sudah didistribusikan ke semua kabupaten/kota. Paling banyak kami distribusikan di kabupaten yang menjadi endemis malaria seperti Kabupaten Sumbawa dan Bima," ujarnya.

     Menurut dia, penurunan jumlah penderita malaria pada 2011 disebabkan  cuaca yang relatif normal, dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami cuaca ekstrem berupa hujan sepanjang tahun, meski masuk musim kemarau.

     Meski terjadi penurunan, kata dia, pihaknya tetap waspada agar tidak terjadi kejadian luar biasa. Upaya yang dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara pencegahan malaria.

     Upaya pencegahan malaria yang paling efektif adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta tidak membiarkan genangan air di wadah terbuka, terutama di lokasi tambak udang atau ikan yang tidak terpakai karena bisa menjadi sarang nyamuk malaria.

     Pihaknya juga tetap menjalankan program pembagian kelambu bersinsektisida bagi ibu hamil dan menyusui. Kelambu tersebut bisa diperoleh di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) secara gratis.

     "Kelambu berinsektisida itu didistribusikan ke Puskesmas yang ada di daerah endemis. Ibu hamil dan menyusui bisa memperolehnya untuk melindungi diri dan anaknya dari gigitan nyamuk malaria," ujarnya.

     Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit "plasmodium". Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.

     Di dalam tubuh manusia, parasit "plasmodium" akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah.

     Penderita yang terinfeksi malaria akan menunjukkan gejala awal menyerupai influenza, namun bila tidak diobati dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.

     Penyakit malaria paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit "plasmodium" dapat berkembang baik, begitu pula dengan vektor nyamuk "anopheles". (*)