Labuan Bajo (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor saham di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan hingga mencapai angka 16.731 investor pada Juli 2022 bila dibandingkan dengan Juli 2021 sebesar 11.146 investor.
"Dari data terakhir kami per Juli 2022, ada pertumbuhan sebanyak 5.585 investor dengan persentase 50,11 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI NTT Adevi Sobath Sofani ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu.
Adevi menjelaskan daerah yang memiliki investor saham terbanyak berasal dari Kota Kupang dengan 6.385 investor, Kabupaten Sikka dengan 1.359 investor, dan Kabupaten Manggarai sebanyak 963 investor. Para investor ini masih didominasi dari kalangan mahasiswa dan pelajar, karyawan swasta, serta pengusaha.
Menurutnya, pertumbuhan 50,11 persen dari investor saham ini disebabkan oleh banyak faktor pendukung, salah satunya tersedia sarana belajar saham dengan pemanfaatan teknologi yang semakin makin banyak sehingga membuka akses ke seluruh daerah termasuk di kabupaten.
Selain itu kegiatan edukasi berkelanjutan di Kantor Perwakilan BEI NTT tetap tersedia setiap empat kali dalam sebulan. Bahkan ada kegiatan tambahan lain seperti seminar dan pelatihan bersama perguruan tinggi dan komunitas/organisasi tertentu yang bersedia.
Baca juga: Saham Jerman hentikan naik, indeks jatuh 1,59 persen
Baca juga: Saham Prancis dilanda ambil untung
Adevi mengakui bahwa kondisi ekonomi saat ini cukup menantang. Namun, ada banyak sektor yang memiliki performa baik di semester I yang bisa dimanfaatkan oleh para investor maupun masyarakat yang tertarik untuk berinvestasi saham. Dia pun mengajak masyarakat untuk berinvestasi dengan bijak dan cerdas melalui teknik "Paham-Punya-Pantau". Kesempatan berinvestasi itu bisa dimulai dari Rp100 ribu saja.
"Seperti kata Warren Buffet, price is what you pay, value is what you get. Harga saham tidak selalu bagus, tapi membeli emiten dengan nilai perusahaan yang baik, menjadi langkah awal suksesnya investor pasar modal. Mari berinvestasi dengan bijak. Investasi saham, bukan main saham," tegasnya.