Pertagas Niaga sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina mendukung penuh dan mulai meningkatkan penggunaan energi bersih dengan langkah pemanfataan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) bagi industri perhotelan di Bali.
“Subholding Gas menguasai rantai suplai LNG dari hulu hingga hilir, sehingga ketahanan suplai LNG dapat terjamin,” kata Direktur Utama PT Pertamina Gas selaku induk perusahaan PT Pertagas Niaga, Gamal Imam Santoso.
Khusus bagi industri hotel, restoran dan cafe di Bali, PT Pertagas Niaga optimis dapat mengalirkan gas baik dalam bentuk gas alam terkompresi (CNG) maupun gas alam cair (LNG) sebesar 12.000 MMBTU per bulan yang dipasok dari gas Jawa Timur, maupun Kalimantan.
Volume ini diprediksi akan naik signifikan dengan kesadaran pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan. CNG dan LNG disalurkan oleh Subholding Gas Pertamina sebagai alternatif bagi konsumen yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas.
Direktur Utama PT Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso di Badung, Bali, Kamis menyatakan pendistribusian LNG untuk Hotel SOL by Melia di Benoa, Bali yang kali ini dikemas dalam bentuk tangki microbulk merupakan bagian upaya untuk mendukung ekosistem usaha pariwisata seperti hotel, restoran dan cafe di Bali menggunakan energi yang ramah lingkungan.
"Cocoknya untuk di Bali saat ini bisa berupa compres natural gas, bisa juga LNG retail yang sudah kita lakukan di dua hotel di Bali," kata dia saat ditemui di Hotel SOL by Melia Teluk Benoa, Badung, Bali.
Dia mengatakan Hotel SOL Melia by Melia menjadi hotel kedua di Bali yang telah menggunakan energi terbarukan yakni LNG setelah sebelumnya didahului oleh Conrad Hotel, Benoa pada Juli 2022 lalu. Dia menjelaskan gas alam cair yang ada di SOL by Melia tersebut nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar kebutuhan dapur dan boiler pemanas air, serta laundry hingga 6.000 m3/bulan.
Untuk proses penyaluran gas alam cair sendiri, Pertagas Niaga bekerja sama dengan Laras Ngarso Gede dalam pengangkutan dan pengoperasian penyaluran LNG untuk industri perhotelan di Bali melalui Jawa Timur.
Dia menyatakan LNG menjadi salah satu opsi terbaik bagi industri perhotelan di Bali yang mengedepankan penggunaan energi bersih, serta faktor kepraktisan dikarenakan isi LNG adalah 1/600 gas alam pada suhu dan tekanan standar.
Khusus bagi industri hotel, restoran dan cafe di Bali, PT Pertagas Niaga optimis dapat mengalirkan gas baik dalam bentuk gas alam terkompresi (CNG) maupun gas alam cair (LNG) sebesar 12.000 MMBTU per bulan yang dipasok dari gas Jawa Timur, maupun Kalimantan.
Sementara, itu pihak SOL by Melia Agus Antaras Mauro mengatakan langkah penggunaan LNG ini adalah bentuk komitmen serius hotelnya mendukung kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan energi bersih. “Kami melihat dari sisi kualitas LNG yang lebih baik. Kami pun tak sabar menunggu seluruh SOL by Melia di Bali segera beralih menggunakan LNG," kata owner SOL by Melia, Agus Antaras Mauro.